Headline

15 jam dan 2,3 juta pelanggan di Aceh dan Sumatra terimbas pemadaman listrik

DPRK Banda Aceh minta PLN ganti kerugian warga akibat pemadaman listrik

POPULARITAS.COM – Selasa (4/6/2024), waktu demi waktu dilewati masyarakat dengan kondisi sulit. Hal itu disebabkan, secara tiba-tiba seluruh aliran listrik di Aceh padam total. Peristiwa itu, juga berdampak pada rusaknya peralatan elektronik milik warga.

Tak hanya peralatan listrik yang rusak, padamnya aliran listrik juga sebabkan kerugian puluhan hingga ratusan juga dialami oleh sejumlah pembudidaya ikan bawal dan udang vaname.

Karim (43), warga Banda Aceh mengaku, akibat padamnya listrik dan alirannya tak normal alias byar pet, beberapa alat listrik di rumah, seperti TV dan AC jadi rusak. Ia juga menyebutkan, lamanya listrik padam, menyebabkan dirinya tak bisa beraktivitas apapun.

“Gak bisa kerja, internet tak menyala. Semuanya jadi terhambat,” katanya.

Akibat pemadaman listrik juga berdampak pada petambak udang vaname di Banda Aceh. Hal tersebut disampaikan Zulfahdli (47), salah satu pemilik tambak di kawasan Syiah Kuala. “Dampak ekonominya, kita harus beli dexlite. Operasional jadi lebih tinggi,” terangnya.

Ia menyebutkan, jika listrik normal, operasional yang dikeluarkan petambak tidak besar, namun, jika padam listrik, apalagi hingga berjam-jam, dirinya harus mengandalkan genset untuk kebutuhan tambak udang.

Nah, untuk menghidupkan genset diperlukan bahan bakar dexlite yang harganya mahal. Bayangkan saja, jika mesin generator set harus menyala berjam-jam, berapa kebutuhan BBM yang harus dikeluarkan untuk operasional tambah.

“Listrik padam berjam-jam, operasional yang harus kita keluarkan 5 kali lipat saat normal,” imbuhnya.

Namun begitu, tidak ada kerugian kematian udang ditambahknya, karna hal tersebut sudah diantisipasi dengan menghidupkan genset.

Penyebab gangguan aliran listrik di Aceh

Manajer komunikasi PT PLN (Persero) wilayah Aceh, Lukman dalam keterangannya, Rabu (5/6/2024) mengatakan, padamnya aliran listrik hampir merata diseluruh wilayah ini, disebabkan oleh adanya gangguan jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kVA di Langsa-Idi.

Akibatnya, kondisi kelistrikan disebagian besar Aceh ikut terimbas. Saat ini, sambungnya, proses normalisasi telah dilakukan pihaknya dengan melibatkan tim teknis terkait. “Proses normalisasi sedang berlangsung,” katanya.

Mati Listrik tak hanya di Aceh, tapi diseluruh Sumatra

Kondisi pemadaman listrik tidak hanya terjadi di Aceh, sejumlah media melaporkan peristiwa serupa juga terjadi hampir diseluruh Sumatra, seperti Sumut, Sumbar, Jambi, Riau, Sumatera Selatan dan sebagian Lampung, Jambi dan bahkan Bengkulu.

Dikutip akun resmi PLN di media sosial X, disebutkan bahwa, gangguan listrik di Pulau Sumatra dikarenakan adanya persoalan pada jaringan transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di Linggau-Lahat. Dampaknya, sistem interkoneksi kelistrikan diseluruh provinsi di Sumatra ikut terimbas.

Warga Sumatra Barat sendiri, dilaporkan media setempat, bahkan mengalami pemadaman listrik lebih dari 18 jam sebagai akibat dari kejadian tersebut.

Dilaporkan juga bahwa, 900 ribu pelanggan PLN di Sumatra Barat, mengalami pemadalam listrik selama berjam-jam.

Kondisi serupa dialami oleh sebagian besar wilayah di Sumatra. Sejumlah kabupaten di provinsi tersebut, seperti, Binjai, Medan, Langkat, Rantau Prapat, Lubuk Pakam, Pematang Siantar, dan Padang Sidempuan, mengalami pemadaman listrik 5-7 jam pada Selasa (4/6/2024).

Dari Riau, warga juga mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi di wilayah itu. Menurut pengakuan warga yang dikutip dari detik.com, Andrian salah satu warga di kabupaten Tanjung Rokan Hilir, listrik sudah tidak menyala sejak 16 jam terakhir.

Dia menceritakan, pemadaman listrik di desanya terjadi pada Selasa (4/6/2024) sejuak pukul 19.30 WIB dan bahkan hingga Rabu (5/6/2024), aliran listrik belum menyala. “Sudah 16 jam listrik padam,” katanya.

Secara total, sebanyak 2,3 juta pelanggan di Pulau Sumatra, terimbas dari terjadinya pemadaman listrik sejak Selasa (4/6/2024).

PLN beri kompensasi

Padamnya aliran listrik hingga berjam-jam di Sumatera Barat, pihak PT PLN di provinsi itu janjikan kompensasi berupa pemotongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak.

Hal tersebut disampaikan oleh GM PLN Induk Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho. Dia mengatakan, pemadaman listrik merupakan gangguan teknis akibat blackout sistem. Namun begitu, pihaknya berjanji akan memberikan kompensasi berupa pemotongan pembayaran tagihan listrik. “Kompensasi akan kita berikan berupa pemotongan hingga 10 persen,” katanya dikutip dari republika.co.id

Shares: