HeadlineKesehatan

Asap rokok berbahaya bagi tumbuh kembang anak

Asap rokok berbahaya bagi tumbuh kembang anak

POPULARITAS.COM – Sebagai perokok pasif, balita rentan alami gangguan kesehatan. Saat hirup asap rokok secara langsung, maupu residu, hal tersebut secara efekti menggangu pertumbuhan anak. Karna itu, para orang tua disarankan untuk tidak merokok dalam rumah atau dekat dengan anak-anaknya.

Hal tersebut disampaikan oleh dr Ngabila Salama, seorang praktisi kesehatan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Dia menyebutkan, terdapat sepuluh aspek perkembangan anak yang bisa terganggu akibat paparan asap rokok. “Yang pertama adalah motorik kasar, yang kedua adalah motorik halus, yang ketiga adalah kemampuan kognitif atau berpikir, IQ. Yang keempat adalah bahasa, ya. Lalu kelima konsentrasi, keenam ADHD atau autis, attention deficit hyperactivity disorder,” ujarnya dikutip dari laman Antara.

Dia juga mengatakan bahwa asap atau residu rokok juga mengakibatkan gangguan pendengaran, gangguan pemusatan konsentrasi, gangguan beradaptasi terhadap lingkungan, perawakan yang lebih pendek, serta badan yang lebih kurus.

Pada anak yang hipersensitif atau memiliki bakat asma, maka reaksi terhadap rokok dapat timbul dalam hitungan jam atau bahkan hari.

“Ada anak kita jadi langsung gampang batuk pilek, ISPA, padahal udah divaksin influenza, misalnya udah di vaksin macem-macem. PCV, pneumonia, tapi tetap kena batuk pileknya sering, imunitasnya yang lebih rendah juga, nah itu efek daripada radikal bebas,” katanya.

Adapun secara makro, yaitu pada perkembangan kognitif atau otak, enam bulan dapat terlihat efeknya.

Ngabila juga mengatakan bahwa rokok dapat mengakibatkan stunting pada anak. Menurutnya, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pencegahan tersebut perlu dilakukan jauh sebelum anak lahir, yaitu pada 1000 hari kehidupan, mulai dari kandungan.

Oleh karena itu, dia mengingatkan bagi orang tua atau anggota keluarga yang belum dapat menghentikan rokok, untuk tidak membawa rokok, baik konvensional, herbal, ataupun elektrik, ke dalam rumah.

“Kalau nyampe rumah, langsung mandi bersih, sabunan, keramasan, karena sisa di baju kita itu juga terhirup, dan itu anak-anak jadi third-hand smoker,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan orang tua untuk menciptakan rumah yang bebas dari asap rokok, bahkan kalau bisa asbak tidak ada, agar anak-anak tidak meniru kebiasaan tersebut.

Shares: