News

BMKG imbau masyarakat Aceh tidak terprovokasi isu gempa bumi dahsyat

Gempa 5,7 Magnitudo guncang Aceh, pusat getaran di Kota Sabang

POPULARITAS.COM – Beberapa hari terakhir isu gempa megathrust ramai diperbincangkan publik. Namun, masyarakat khususnya di Aceh jangan salah paham dengan kabar yang beredar.

Informasi potensi gempa megathrust yang saat ini berkembang bukan prediksi atau peringatan sini. Sehingga, jangan disalahartikan seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat.

Untuk sekadar diketahui bahwa gempa bumi megathrust merupakan sebutan untuk gempa bumi dahsyat yang kekuatannya lebih dari delapan magnitudo.

Di mana, hal itu terjadi karena adanya pertemuan dua lempeng (subduksi atau salah satu lempeng menyusup ke lempeng lainnya) di kedalaman yang dangkal kurang dari 50 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin mengatakan, hingga kini belum ada teknologi atau ilmu pengetahuan yang tepat dan akurat memprediksi suatu gempa.

“Baik itu kapan terjadinya, di mana, berapa kekuatannya, belum ada. Kita semua juga tidak tahu kapan gempa terjadi, sekalipun tahu potensinya,” ujar Andi, Selasa (20/8/2024).

Oleh karena itu, ia pun meminta agar masyarakat tetap tenang serta beraktivitas seperti biasanya dan tidak terpengaruh dengan isu yang selama ini berkembang.

Andi menjelaskan, ada 13 zona megathrust di Indonesia, mulai dari zona megathrust Aceh-Andaman di barat Indonesia hingga zona megathrust Papua di bagian paling timur Indonesia.

“Di wilayah Aceh ada dua zona sumber gempa bumi, yakni zona tumbukan lempeng Australia dan Eurasia, serta zona patahan aktif yang ada di laut dan darat Aceh,” ungkapnya.

Zona megathrust di Aceh, berada di laut barat Aceh yang dinamakan zona megathrust Aceh-Andaman. Dari data yang ada di Pusat Studi Gempa Nasional (PusGen), zona ini dapat memicu gempa berkekuatan 9,2 magnitudo.

“Terbukti pada 26 Desember 2004 lalu, di laut barat Aceh terjadi gempa berkekuatan 9,2 dan memicu tsunami serta timbul banyak korban jiwa,” sebutnya.

Ia juga menyebutkan bahwa gempa bumi di Aceh hingga menyebabkan tsunami pada 26 Desember 2004 silam, merupakan gempa terdahsyat ke tiga di dunia.

Menurut catatan, gempa berskala besar lainnya pernah terjadi pada tahun 1881 dengan kekuatan 7,4 magnitudo dan tahun 1941 dengan kekuatan 7,6 magnitudo.

“Gempa bumi bisa saja terulang, namun untuk yang kekuatannya besar butuh waktu cukup lama, seluruh proses terjadi di alam berjalan dalam ruang dan waktu,” jelasnya.

“BMKG akan memberikan peringatan atau peringatan dini dengan cepat, jika memang adanya potensi gempa atau tsunami,” pungkas Andi.

Shares: