POPULARITAS.COM – Indonesian Petroleum Association (IPA), kembali gelar even bergensi berkelas internasional, yakni IPA Convention and Exhibition 2025 atau IPA Convex 2025. Acara tersebut, berlangsung 20-24 Mei 2025 di BSD City, Tangerang, Banten.
Bagi pelaku industri migas di tanah air, IPA Convex merupakan agenda penting dan kerap dinanti pelaksanaannya. Nah, di tahun ini, gelaran bergengsi tersebut, usung tema ‘delivering growth with energi resilience’.
Kegiatan yang dihadiri oleh para bos-bos migas itu, selain memaparkan ragam kemajuan industri permigasan di tanah air, acara itu juga merumuskan berbagai strategi dan tantangan industri migas ditengah situasi global..
Even IPA Convex 2025, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) kembali berpartisipasi. Keikutsertaan regulator industri hulu migas di provinsi ujung barat Sumatra itu, bawa sejumlah Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) migas yang telah beroperasi di Aceh, seperti PGE, Medco, Aceh Energy, Congrad Asia dan triangle pase.
BPMA sendiri, jauh-jauh hari telah persiapkan diri untuk tampil maksimal di IPA Convex 2025. Selain miliki both di lokasi acara, Kepala BPMA Nasri Djalal dijadwalkan tampil sebagai narasumber di hadapan para pelaku industri migas untuk perkenalkan potensi dan peluang migas di Aceh.
Di International Convention and Exhibition (ICE) BSD, both milik BPMA berdiri sejajar dengan perusahaan migas lainnya, seperti KUFPEC, INPEX, Mubadala Energy dan Exxon Mobile. Bercorak putih, hijau dan didominasi warna khas Aceh, kuning emas, hitam dan merah dengan motif sulur lengkung yang biasa digunakan pada songket khas Aceh.
Both seluas 4 x 20 meter itu, memuat ragam informasi tentang, peluang, informasi dan wilayah kerja migas di Aceh yang diatur oleh BPMA. Menariknya, ditempat itu, tersedia kopi gratis dan ragam makanan khas Aceh produk UMKM yang dibawa serta.
Kepala BPMA Nasri Djalal mengatakan, pihaknya punya agenda dan misi penting ikut serta dalam kegiatan ini. Jadi, keikutsertaan lembaganya tidak sebatas partisipasi semata, namun ada target untuk pengembangan sektor industri migas di Aceh, tambahnya.
IPA Convex 2025 adalah kesempatan emas bagi BPMA untuk perkenalkan potensi dan peluang industri migas di Aceh. “Ini opportunity bagus bagi kita untuk pengembangan industri hulu migas di Aceh,” katanya, Rabu 21 Mei 2025.
Nah, bagi BPMA, IPA Convex 2025, harus melahirkan rangkaian tindaklanjut yang nanti bisa segera diwujudkan di Aceh. Karnanya, pihaknya juga mendorong business matching dan fasilitasi pertemuan antara investor dan pemangku kepentingan di sektor migas.
Peluang IPA Convex 2025, juga akan dimanfaatkan oleh BPMA, untuk promosi wilayah kerja migas di Aceh, yakni WK ONWA, WK Meulaboh dan WK Singkil, tambahnya Nasri.
Hal lain yang akan disampaikan pihaknya di IPA Convex 2025 kepada para pelaku industri hulu migas, yakni komitmen BPMA menjalankan tata kelola migas di Aceh secara transparan, bersih, akuntable dan berkelanjutan, sambung Nasri.
Selain juga juga, ungkap Nasri lagi, BPMA juga akan sampaikan tentang ragam kemudahan perizinan dan berbagai insentif bagi para pelaku industri migas saat menjalankan usahanya di provinsi ujung barat Sumatra itu.
Dengan begitu, momentum IPA Convex 2025 harus jadi momentum dan sekaligus peluang bagi BPMA untuk mendorong lahir dan tumbuhnya industri migas di Aceh, demikian kata Nasri.
Leave a comment