Home News Cara Khusus Panitia Hari Santri Aceh Tanggulangi Hujan
News

Cara Khusus Panitia Hari Santri Aceh Tanggulangi Hujan

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Cuaca di Aceh termasuk Kota Banda Aceh dalam beberapa hari terakhir kerap diguyur hujan. Di beberapa daerah bahkan intensitas hujan tinggi turut mengakibatkan banjir.

Kondisi cuaca inilah yang sempat menjadi kekhawatiran panitia pelaksana Upacara Hari Santri Nasional 2019 yang dilaksanakan di Blangpadang, Banda Aceh. Alhasil, mereka mencari solusi agar pelaksanaan kegiatan yang identik dengan keagamaan tersebut berlangsung sukses. Tentu saja, solusi yang diharapkan tak berbenturan dengan hukum syariat. Apalagi jika sampai menyewa pawang untuk membendung hujan.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny juga melarang panitia menggunakan jasa pawang hujan. Menurutnya apa yang dilakukan pawang hujan tersebut dalam terminologi agama Islam masuk dalam kategori perbuatan syirik. Hal tersebut tentunya tidak boleh dilakukan oleh kalangan santri.

Lantas bagaimana cara panitia mengantisipasi agar hujan tidak turun saat Upacara Hari Santri Aceh dilaksanakan pagi tadi?

Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan, ternyata salah seorang panitia Hari Santri di Aceh, Abdul Syukur telah mewanti-wanti agar masing-masing peserta upacara membaca Surat Al Lahab sebanyak tiga kali. Surat yang terkandung dalam Alquran ini diandalkan menjadi solusi penangkal hujan yang jauh dari perbuatan syirik. “Insya Allah akan dikabulkan Allah untuk menghindari hujan saat acara besok,” kata Syukur, Rabu kemarin.

“Kita tidak pakai dukun untuk usir hujan. Hujan adalah ciptaan Allah, dan Allah lah yang mengendalikan, dengan asbab doa dan permohonan yang kita panjatkan,” kata Abd Syukur kemarin. Dia bahkan terlihat yakin bahwa kegiatan Hari Santri yang dilaksanakan Kamis pagi mendapat ridha dari Allah.

Solusi ini mendapat respon positif dari Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Usamah El Madny. “Inilah bedanya santri. Santri itu adalah komunitas nasionalis religius, maka dari itu cara mereka menyikapi alam juga dengan etos religiusitas, berbeda komunitas nasionalis sekuler,” kata Usamah kemarin, yang faktanya terbukti berhasil pada Kamis pagi tadi.* (BNA/RIL)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Peneliti IMPACT minta draft final revisi UUPA dipublikasi

POPULARITAS.COM – Peneliti Institute for Muslim Politics & Aceh Studies (IMPACT), Fadhli...

News

Kurun waktu satu minggu, 17 pria di Aceh Utara ditangkap dalam kasus dugaan Pungli

POPULARITAS.COM – Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, Satgas Anti Premanisme Polres...

News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

Exit mobile version