Buntut demo ricuh sebabkan petugas meninggal dunia di Kampus Universitas Abulyatama, Musa Bitang laporkan enam orang ke Polda Aceh
tangkapan layar dari video saat para peserta aksi melakukan tindakan pemukulan terhadap Wahidin meninggal dunia, Kamis (17/4/2025). FOTO : popularitas.com
Home News Demo di Kampus Universitas Abulyatama ricuh, satu petugas meninggal dunia dan lainnya terluka
News

Demo di Kampus Universitas Abulyatama ricuh, satu petugas meninggal dunia dan lainnya terluka

Share
Share

POPULARITAS.COM – Demonstrasi yang digelar oleh mahasiswa, dosen, dan mantan pejabat kampus Universitas Abulyatama (Unaya) serta sejumlah pihak lainnya berakhir ricuh. Akibatnya, satu orang petugas meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa itu sendiri, terjadi saat puluhan mahasiswa dan sejumlah pihak lainnya gelar aksi demonstrasi, Kamis (17/4/2025). Unjuk rasa yang digelar di depan gerbang kampus itu, dikawal oleh Satgas yang dipersiapkan oleh pihak Yayasan dan pemilik Kampus Unaya Rusli Bintang.

Saat berlangsungnya aksi, terjadi kericuhan dan keributan sehingga bermuara pada anarkisme dan saling serang antara kedua belah pihak.

Rektor Unaya Nurlis Effendi sangat menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Menurutnya, unjuk rasa yang anarkis apalagi sampai hilangkan nyawa orang lain merupakan cara-cara barbar dan tidak beradab.

Satgas yang ditugaskan oleh kampus mengawal aktivitas dan operasional universitas, justru jadi amukan masa aksi. Hal ini sungguh kejadian yang menurutnya diluar nalar dan cara berpikir orang-orang terpelajar. “Saya tidak pernah melarang aksi unjuk rasa. Tapi jangan sampai anarkis, apalagi sebabkan hilangnya nyawa orang lain,” tandasnya.

Menurutnya, aksi menyerang kampus dengan melibatkan ratusan orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan pihak-pihak dari luar universitas, sepertinya telah direncanakan dan targetnya terjadi huru hara dan anarkisme.

Para demonstran dengan sengaja mendobrak gerbang, melempari petugas dengan batu, dan aksi-aksi provokatif lainnya. “Target mereka memang anarkis dan memancing kericuhan,” ujarnya.

Akibat dari aksi itu, salah satu petugas yang ditugaskan jaga kampus meninggal dunia. “Ada satu orang petugas meninggal atas nama Wahidin,”sebutnya. 

Korban yang meninggal dunia tersebut alami penganiayaan yang luar biasa, dipukuli, diinjak-injak, ditendang. Bahkan, almarhum dengan sisa tenaga berupaya lari ke dalam masjid dan meninggal dunia dilokasi tersebut. Wahidin kehilangan nyawa dengan meninggalkan lima anak dan satu istri. “Kalau sudah seperti ini kan sudah tidak benar. Ini bar-bar,” sesalnya.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version