MEUREUDU (popularitas.com) – Hujan dengan intesintas sedang yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, pada Jumat malam, 22 November 2019, mengakibatkan empat kecamatan di daerah setempat dilanda banjir. Ke empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Meureudu, Meurah Dua, Treinggadeng dan Pante Raja.
Air luapan sungai mulai menggenangi 19 gampong di empat kecamatan itu sekitar pukul 22.00 WIB.
Adapun Gampong-gampong yang digenangi banjir itu meliputi Gampong Lhoknga, Gampong Meunasah Lhok, Gampong Dayah U Paneuk, Gampong Grong-grong, Gampong Kuta Trieng, dan Gampong Kuta Grulumpang di Kecamatan Meureudu.
Sementara di Kecamatan Meurah Dua, Gampong Pante Beureune, Gampong Menasah Mancang, Gampong Dayah Husen, Gampong Dayah Kruet, Gampong Blang Cut, Gampong Menasah Raya, dan Gampong Beuringen juga digenangi air luapan.
Selanjutnya untuk Kecamatan Pante Raja, air menggenangi Gampong Lhok Puuk, Gampong Tunong, Gampong Meunasah Teungoh, Gampong Mesjid Panteraja, dan Gampong Muka Blang. Terakhir Kecamatan Trienggadeng, hanya saja wilayah ini hanya satu desa yang dilanda banjir, berupa Gampong Meucat Pangwa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya, M Nasir saat dikonfirmasi popularitas.com mengatakan, sejatinya hujan yang mengguyur daerah setempat, pada Jumat kemarin pukul 17.00 sampai pukul 20.00 WIB, tidak dengan intensitas tinggi. Hanya saja menurutnya curah hujan di pegunungan yang tinggi, sehingga sungai dipenuhi dengan air dan berimbas ke pemukiman warga.
“Curah hujan di gunung tinggi sehingga banjir,” kata M Nasir kepada popularitas.com, Sabtu 23 November 2019.
Dia mengatakan Pidie Jaya menjadi langganan banjir di musim penghujan. Pasalnya sungai di daerah setempat sudah sangat dangkal, sehingga air sungai meluber ke pemukiman warga.
Sehingga, kata M Nasir, pihak Balai Pengairan selaku otoritas penanggungjawab secara Nasional harus segera menangani sungai yang dangkal tersebut di Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini guna mencegah kembali terjadi banjir kala musim penghujan.
“Kalau tidak segera ditanggulangi, itu sudah seperti langganan, rutin setiap tahun (banjir). Jika masih belum juga ditangani, ini setiap tahun pekerjaan itu-itu saja, asal sudah masuk bulan November dan Desember sudah harus siap-siap kita,” jelasnya, seraya mengatakan air luapan sebenarnya sudah surut dari pemukiman warga pada Sabtu pagi.* (C-005)