Home News Diserang Netizen, Hotel Mewah Sultan Brunei Tutup Akun Medsos
News

Diserang Netizen, Hotel Mewah Sultan Brunei Tutup Akun Medsos

Share
Share

BANDAR SRI BEGAWAN (popularitas.com) – Hotel-hotel mewah milik Sultan Hassanal Bolkiah memilih untuk menutup akun media sosial mereka menyusul “serangan” yang dilakukan para pengguna internet yang mengecam pemberlakuan hukum pidana syariah di Brunei.

Negara kecil nan kaya di Asia Tenggara itu menuai kecaman dari seluruh dunia setelah keputusan kontroversialnya yang mulai memberlakukan hukum syariah ketat pada Rabu 3 April 2019.

Dalam undang-undang baru itu, para gay dan pelaku perzinaan diancam dengan hukuman rajam.

Hukuman keras lain juga ditujukan bagi penghina Nabi Muhammad yang bisa dihukum mati serta hukuman potong tangan bagi pelaku tindak pencurian.

Beberapa pemerintah negara telah menyerukan ketidaksetujuan atas langkah pemerintah Brunei itu. Kecaman juga datang dari PBB, yang menyebut hukum tersebut “tidak manusiawi”.

Para selebritas dunia, termasuk George Clooney dan Ellen DeGeneres, mengecam dengan menyerukan aksi boikot terhadap hotel-hotel milik Sultan Brunei.

Sementara para pengguna media sosial melancarkan “serangan” ke akun-akun milik hotel yang dimiliki Sultan Hassanal Bolkiah tersebut.

Ada setidaknya sembilan hotel mewah yang dimiliki oleh Sultan Brunei di beberapa negara, dua di antaranya di AS, yakni Hotel Bel-Air di Los Angeles dan Hotel Beverly Hills di Beverly Hills, Calif.

Dari sembilan hotel mewah tersebut, delapan di antaranya memilih untuk menonaktifkan atau menghapus akun media sosial mereka di Twitter.

Sementara satu hotel, yakni Hotel Principle de Savoia di Italia, hanya memproteksi dengan mengatifkan fitur pengunci agar tidak dapat dilihat oleh pengguna Twitter lainnya.
Dorchester Collection, yang mengelola jaringan hotel-hotel mewah, termasuk hotel milik Sultan Brunei, mengeluarkan pernyataan melalui akun mereka.

“Dorchester Collection merupakan sebuah perusahaan inklusif dan beragam yang tidak menoleransi segala bentuk diskriminasi,” tulis pernyataan mereka di Twitter, Jumat 5 April 2019.

“Meskipun kami percaya pada komunikasi yang terbuka dan transparan, kami dengan berat hati harus menonaktifkan laman sosial hotel kami karena telah menerima pelecehan personal yang ditujukan kepada karyawan kami, yang menjadi tanggung jawab kami,” lanjutnya.

Meski menutup sejumlah akun media sosial milik hotel yang mereka kelola, Dorchester Collection memutuskan untuk tetap mengaktifkan akun media sosial perusahaan. Demikian diberitakan Fox News.*

Sumber: Kompas.com

Share
Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version