DPR: Perlu ada RS Indonesia layani jemaah haji dan umrah di Saudi
Sejumlah anggota jamaah calon haji Indonesia di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah menjalani layanan pemeriksaan spesialis, Rabu (29/6/2022). (ANTARA/Desi Purnamawati)
Home News DPR: Perlu ada RS Indonesia layani jemaah haji dan umrah di Saudi
News

DPR: Perlu ada RS Indonesia layani jemaah haji dan umrah di Saudi

Share
Share

POPULARITAS.COM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menilai perlu adanya Rumah Sakit Indonesia untuk melayani jemaah haji dan umrah di Arab Saudi.

“Jadi kita lihat ada kebutuhan fasilitas kesehatan bagi jamaah haji dan umrah,” katanya di sela-sela meninjau Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah, Jumat (2/7/2022).

Ia mengatakan selama ini DPR melihat KKHI sifatnya lebih pada konsultasi kesehatan atau pelayanan kesehatan ringan, tetapi setelah meninjau langsung diketahui di KKHI juga banyak pasien yang rawat inap.

Dia melihat dari kapasitas yang tersedia, setengahnya sudah penuh oleh pasien penyakit jantung, diabetes, dan pasien yang menjalani operasi.

“Tidak dimungkiri banyak juga jamaah yang punya beban penyakit komorbid sehingga penanganannya bukan lagi penyakit ringan sehingga dari sini bisa kita ambil kesimpulan bicara kesehatan bukan hanya haji tapi juga umrah, jadi akan sangat baik sekali apabila Indonesia bisa membangun rumah sakit,” katanya.

Saat ini, KKHI Mekkah seperti rumah sakit tipe C, maka bisa dibuat RS tipe B karena layanan yang ada terbatas sehingga perlu dirawat lebih lanjut ke RS Arab Saudi. Namun, ada ketidaknyamanan bagi jemaah untuk menjalani perawatan karena kendala bahasa.

“Ini yang mungkin bisa kita diskusikan lebih lanjut kira-kira sebatas apa kebutuhannya. Kira-kira fungsi anggaran yang mana atau sifatnya investasi. Tapi kebutuhan itu kita baca setelah kunjungan ini karena memang banyak juga penyakit-penyakit yang cukup berat yang tidak bisa ditangani dengan kapasitas poliklinik biasa,” tambah dia.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana mengatakan banyak calon haji yang butuh perawatan ekstra seperti pasien penyakit jantung yang mendominasi sehingga otomatis kebutuhan obat dan peralatan juga semakin meningkat.

“Setelah tujuh tahun, mulai tahun ini kita mulai lagi lakukan operasi dengan segala keterbatasan tentunya tapi kita sudah mulai coba lagi agar semua jamaah kita sedapat mungkin ditangani di KKHI tidak perlu ke RSAS,” kata dia.

Dia mengatakan prosedur tetap KKHI tahun ini bahwa seluruh kasus yang sifatnya life saving dilakukan di KKHI kecuali yang membutuhkan terapi lanjutan baru mungkin dikirim ke RS Arab Saudi.

“Karena tenaga dokter ahlinya cukup lengkap, spesialis jantung, ortopedi, bedah, syaraf, anastesi, jiwa, spesialis emergency hampir seluruhnya kita datangkan dari Jakarta. Sesuai dengan harapan tadi pihak DPR dan Kemenag mengharapkan agar jamaah ditangani orang Indonesia,” ujar Budi Sylvana. (ANT)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version