POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus meningkatkan promosi wisata di daerah Tanah Rencong itu, melalui beragam agenda pariwisata dan budaya baik yang digelar di dalam maupun luar negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024) di Banda Aceh. “Pemerintah terus melakukan promosi kebudayaan dan pariwisata,” katanya.
Pada tahun ini, ia menjelaskan, pihaknya telah menggelar beberapa agenda besar pariwisata dalam guna menggaet wisatawan, seperti Aceh Tourism Roadshow yang digelar di Medan, Sumatera Utara. “Aceh Tourism Roadshow ini yang kita fokus di dalam negeri, karena salah satu hub pariwisata nusantara kita ada di Sumatera Utara,” katanya.
Selanjutnya, Disbudpar Aceh juga ikut promosi dalam Malaysian Association of Tour and Travel Agen atau MATTA Fair di Malaysia, sebagai salah satu usaha untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Tanah Rencong itu.
BPS Aceh mencatat kunjungan wisman ke Aceh Januari-September 2024 mencapai 24.552 orang, yang 18.836 orang di antaranya merupakan wisatawan asal negara Malaysia.
Selain itu, Disbudpar juga menggelar Aceh Muslim Fashion Festival 2024 di Jakarta. Ajang ini menjadi sebagai wadah promosi bagi produk-produk kreatif asal Aceh bidang fesyen untuk dikenal lebih luas.
“Jadi desainer-desainer dan wastra Aceh sudah sering tampil di Jakarta untuk menampilkan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Di samping itu, Disbudpar juga terus melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata di Aceh baik bagi aparatur daerah maupun para pelaku pariwisata dalam menyiapkan sumber daya yang mumpuni.
“Tahun 2024 saja di sektor pariwisata ada empat pelatihan yang kita lakukan, termasuk pelatihan bagi para guide, pelaku pariwisata, seperti untuk teman-teman desa-desa wisata,” ujarnya.
Almuniza menyebut pariwisata Aceh tentunya tak jauh dari budaya daerah itu sendiri. Menikmati alam Aceh harus dibarengi dengan budayanya yang kental dengan syariat Islam. “Salah satu seni budaya dimiliki Aceh yang sering kita tampilkan di tingkat nasional dan internasional, dan sudah diakui UNESCO yaitu tari saman dan hikayat Aceh,” ujarnya.
Menikmati Aceh tidak sama seperti wisata di daerah lain. Aceh harus dinikmati dengan penyajian halal tourism, destinasi syariah, atau destinasi yang memiliki nilai tinggi dari sisi spiritual. “Seperti Museum Tsunami, kemudian destinasi unggulan lain seperti Masjid Raya Baiturrahman, dan destinasi-destinasi lainnya,” ujarnya.