Pengurus BKM Masjid Oman saat menggelar jumpa pers, terkait pembubaran pengajian di masjid tersebut. (popularitas/dani)
Home News Kisruh di Masjid Oman, Pengurus: Tidak Ada Kajian yang Menyesatkan
News

Kisruh di Masjid Oman, Pengurus: Tidak Ada Kajian yang Menyesatkan

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Oman Al-Makmur, menyikapi aksi oknum yang melakukan pembubaran kajian di masjid tersebut, yang terjadi pada, Senin malam, 27 Januari 2020.

Dimana sekelompok orang yang mengatasnamakan Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) mencoba membubarkan kegiatan kajian di Masjid Oman. Karena, kajian tersebut dinilai sesat.

Penasehat Hukum Masjid Oman Al-Makmur, M Arief Hamdani membantah tuduhan sekelompok orang tersebut. Kata dia, sebelum melakukan kajian, pihaknya sudah memberitahu kepada pihak terkait, sesuai yang diarahkan dalam surat edaran Plt Gubernur Aceh, tentang larangan pengajian dan kajian selain bermazhab Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Mazhab Syafi’i di Aceh

Kemudian, sebelumnya juga sudah dilakukan sterilisasi, atau pemilihan judul tema kitab yang akan dibahas. “Jadi aksi kemarin itu hanya tuduhan yang tidak berdasar, itu fitnah,” kata Arief didampingi Ketua BKM Masjid Oman, Yusbi Yusuf, saat jumpa pers di Masjid Oman, Selasa, 28 Januari 2020.

Kajian yang dibahas saat itu berasal dari kitab Ibnu Katsir yang tak lain juga sebagai penganut Mazhab Syafi’i. Sehingga, ia menyesalkan sikap oknum yang membubarkan kajian tersebut, yang berfikir kajian yang dibuat itu diluar akidah Aswaja.

“Suluruh kajian yang ada di Masjid Oman ini semuanya kajian yang bersifat Aswaja, tidak ada yang menyimpang,” katanya,

Meski begitu, ia mengakui saat ini seluruh pengurus BKM Masjid Oman masih solid. Pihaknya juga tetap mengikuti instruksi pemerintah Kota Banda Aceh, untuk menahan diri agar tidak terjadi konflik antar sesama umat islam yang meluas di Aceh.

Ia meminta agar oknum yang melakukan pembubaran itu menghormati kebebasan dan kepercayaan sesama agama, sebagaimana diatur dalam UUD 1945 pasal 28 ayat 2.

“Seandainya kajian ini dianggap sesat, ada lembaga kepolisian, bukan caranya begini (melakukan pembubaran),” ujarnya. (DRA)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version