Home News Penjelasan Praktisi IT Terkait Terjemahan Rasis Google Terhadap Aceh
NewsTeknologi

Penjelasan Praktisi IT Terkait Terjemahan Rasis Google Terhadap Aceh

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Praktisi IT yang juga merupakan CEO bagidata, Ikhwan Reza, terkait layanan platform Google Translate, yang dinilai rasis terhadap Aceh.

Kepada media ini, Rabu, 16 Oktober 2019, Ikhwan Reza, yang juga merupakan putra Aceh ini menerangkan kesalahan terjemahan tersebut bukan faktor kesengajaan dari penyedia layanan tersebut.

Menurutnya Google Translate adalah proyek artificial intelegence (AI) atau kecerdasan buatan terbesar di dunia. Dan saat ini, tambahnya, layanan platform ini digunakan setidaknya oleh 500 juta orang setiap harinya, di seluruh dunia.

Dalam proyek terjemahan tersebut menurut Ikhwan Google tidak menggunakan biaya proyek saat mengentrain data alias zero budget. Sebab, terangnya, Google dalam pengembangan layanan ini hanya menggunakan strategi volunteer, atau sukarela.

Sehingga, setiap orang bisa dengan bangga nge-train data bahasa ibu di setiap negara untuk dapat digunakan dalam proyek ini. “Strategi seperti ini, diharapkan bisa membuat layanan ini jadi lebih baik,” tukasnya.

Saat ini, sebutnya, pengguna Google Translate terbanyak adalah bahasa India, dan kemudian disusul Indonesia.

Dia meragukan kalau Google sengaja rasis dalam menerjemahkan frasa Aceh. Apalagi menurut Ikhwan proyek tersebut bersifat sukarela.

Selain itu, kesalahan menterjemahkan frasa dalam Google Translate juga pernah terjadi sebelumnya.

Kesalahan tersebut, ungkapnya, bisa jadi dikarenakan faktor data train untuk bahasa tertentu masih sedikit. Biasanya, kata Ikhwan, Google Translate bekerja memprioritaskan untuk bahasa yang lebih populer.

Ada algoritma dasar dalam layanan Google Translate, yakni, jika sebuah kata diawali huruf kapital, maka hal tersebut bisa jadi merupakan nama orang, tempat atau daerah. “Karenanya, jika kita menulis “anak Aceh”, instead of atau sebagai gantinya “anak aceh”, dan maka hasilnya akan berbeda.”

Lantas, apa upaya orang Aceh untuk melawan hal ini? Ikhwan Reza menyarankan agar warga Aceh ikut berpartisipasi jika menemukan kesalahan terjemah dalam Google Translate.

Caranya, terangnya, pada layanan Google Translate terdapat fitur “suggest and edit”. Dan kemudian join community di https://translate.google.com/community.

“Google memberikan penghargaan berupa badge untuk setiap kontributor,” sebutnya.* (SKY)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Roy Suryo hadiri panggilan Polda Metro Jaya dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi

POPULARITAS.COM – Polda Metro Jaya panggil Roy Suryo dalam kasus tuduhan ijazah...

News

Pemerintah Aceh targetkan pembentukan 6.500 koperasi merah putih

POPULARITAS.COM – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., memimpin rapat lintas Satuan...

News

Sikat motor Zulhelmi, warga Aceh Besar dibekuk polisi

POPULARITAS.COM – Tim Lebah Polsek Darussalam Aceh Besar, berhasil membekuk ZZ (20)....

News

Tokoh OPM Bumi Walo Enumbi tewas ditembak Satgas TNI

POPULARITAS.COM – Bumi Walo Enumbi, salah satu pentolan OPM di Puncak Jaya,...

Exit mobile version