Dugaan pelecehan seksual di Kampus USK
Ilustrasi kekerasan seksual (Tribun Bogor - Tribunnews.com)
Home News Perempuan Dijadikan Alat Bayar Utang Dinilai Pola Baru Kejahatan Seksual
News

Perempuan Dijadikan Alat Bayar Utang Dinilai Pola Baru Kejahatan Seksual

Share
Share

POPULARITAS.COM – LSM Flower Aceh mengecam tindakan kejahatan seksual Gangrape (perkosaan oleh kelompok orang) terhadap seorang anak usia 16 tahun di Kota Langsa.

Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati menyebutkan  dari kasus ini menunjukan betapa mekanisme pencegahan dan perlindungan perempuan dan Anak di Langsa lemah dan tidak menjadi perhatian serius.

Padahal sebelumnya di tahun 2014, juga pernah ada kejadian gangrape   terhadap seorang perempuan di Kota Langsa. Seharusnya, kata dia ada strategi yang lebih baik dari pembelajaran berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dana anak yang pernah terjadi di Kota Langsa.

Strategi penanganan, kata dia harus lebih serius dan konprehensif. Intervensi kebijakan sangat penting untuk pastikan adanya payung hukum.

“Memastikan hukuman yang menjerakan pada pelaku, dan menjamin terpenuhinya hak korban mulai dari penanganan kesehatan (psikis -Fisik) dan hukum, pemulihan, Pemberdayaan, hak restitusi, sampai proses reintegrasi yang memihak tanpa pengucilan, dan hak lainnya,” kata Riswati dalam keterangannya, yang diterima, Kamis (1/4/2021).

Kemudian memperkuat mekanisme pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis sekolah dan gampong, serta memastikan komitmen multipihak baik pemerintahan, masyarakat dan tokoh-tokoh strategis.

“Upaya edukasi publik dan membangun kesadaran kritis terhadap pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak juga harus masif, program untuk pencegahan dan penanganan Kasus kekerasan terhadap perempuan dan Anak di Aceh. Aceh darurat kekerasan seksual, jadi intervensinya juga harus sangat serius supaya tidak ada lagi korban lainnya,” ucapnya.

Presidium Balai Syura, Suraiya Kamaruzzaman menambahkan, mengingatkan semua pihak di Aceh untuk serius terlibat dalam penanganan kejahatan seksual di Aceh.

“Ini udah darurat seksual. Ini pola baru, perempuan dijadikan sebagai alat pembayar utang, sangat mengerikan. Tidak cukup elemen sipil, aktifis perempuan, dinas pemberdayaan perempuan yang peduli. Sudah darurat, maka ulama, tokoh adat harus turun tangan untuk kampanyekan upaya pencegahan kekerasan seksual disetiap wilayah Aceh,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, seorang anak perempuan di bawah umur menjadi korban perkosaan oleh 10 remaja dan pemuda secara bergiliran di Kota Langsa karena persoalan utang pihak lain.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Ular piton sepanjang tiga meter mangsa ternak warga di Aceh Besar, ditangkap petugas Damkar

POPULARITAS.COM – Tim Damkar BPBD Aceh Besar Pos Kajhu menangkap seekor ular...

News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

Exit mobile version