[Foto: Mommiesdaily]
Home News Sedotan Ramah Lingkungan, dari Nasi Hingga Biji Alpukat
News

Sedotan Ramah Lingkungan, dari Nasi Hingga Biji Alpukat

Share
Share

PHUKET (popularitas.com) – Sedotan ramah lingkungan kini mulai digunakan para pelaku usaha wisata yang menerapkan pariwisata berkelanjutan.

Di Phuket, Thailand, mulai banyak para pelaku usaha wisata yang tak lagi menggunakan sedotan minuman berbahan plastik dan menggantinya dengan bahan stainless steel, kertas, biji alpukat, hingga nasi.

“Sejak Blue Tree Lagoon berdiri, kami sudah menerapkan pariwisata yang berkelanjutan. Kami menggunakan sedotan ramah lingkungan yang terbuat dari nasi,” kata Christine Lew, Manajer Pemasaran Blue Tree Lagoon, destinasi wisata air di Phuket.

Sejak beroperasi pada Agustus lalu, Blue True Lagoon menerapkan pariwisata berkelanjutan.

Menurut Christine, sedotan nasi ini dibuat sendiri oleh para koki di Blue Tree Lagoon. “Ini komitmen kami menjaga pariwisata berkelanjutan untuk menyelamatkan bumi,” ujar perempuan asal Malaysia ini.

Sedotan ramah lingkungan dari nasi ini bertekstur amat keras. Lantaran berbahan nasi, sedotan ini bisa dimakan dan tak berbahaya. Rasanya tawar, seperti halnya batang-batang spaghetti dalam ukuran lebih besar dan bulat memanjang sebagaimana sedotan.  Sedotan ini akan berubah bentuk hingga larut jika didiamkan dalam air sekian lama.

Adapun sedotan ramah lingkungan yang terbuat dari biji alpukat juga memikat untuk dicoba. Bentuknya tak ubahnya seperti sedotan plastik. Bedanya, ini adalah bioplastik, yang meskipun sekali pakai tapi bisa terurai sendiri dalam 240 hari terkubur di tanah.

Sedotan dari biji alpukat ini mengandung 40 persen senyawa organik sintetik. “Ini mengurangi 60 persen polusi plastik dari lingkungan kita dibandingkan dengan plastik konvensional,” kata Anthony Lark, Presiden Asosiasi Hotel-hotel di Phuket. Ia menuturkan beberapa pelaku usaha wisata di Phuket sudah menggunakan sedotan dari biji alpukat.

Sedotan ramah lingkungan lainnya terbuat dari kertas. Sedotan ini akan hancur dan tidak meninggalkan sampah yang merusak lingkungan jika tak lagi digunakan. “Paper straw ini bisa tetap keras dalam 12 jam rendaman air,” kata Bank, pemilik TS Paper Straw.

Bank menjelaskan, mereka sudah lima tahun mengembangkan sedotan kertas ini. “Kami produsen sedotan kertas pertama di Thailand,” katanya.

Ia menjamin aman sedotan ini untuk digunakan lantaran menggunakan minyak kedelai dan bahan yang ramah lingkungan lainnya.

Sumber: Tempo

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

BKN setujui M Nasir mutasi sebagai asisten I Setda Aceh

POPULARITAS.COM – Badan Kepegawaian Nasional (BKN) setujui mutasi empat jabatan dilingkup Sekretariat...

News

Roy Suryo hadiri panggilan Polda Metro Jaya dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi

POPULARITAS.COM – Polda Metro Jaya panggil Roy Suryo dalam kasus tuduhan ijazah...

News

Pemerintah Aceh targetkan pembentukan 6.500 koperasi merah putih

POPULARITAS.COM – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., memimpin rapat lintas Satuan...

News

Sikat motor Zulhelmi, warga Aceh Besar dibekuk polisi

POPULARITAS.COM – Tim Lebah Polsek Darussalam Aceh Besar, berhasil membekuk ZZ (20)....

Exit mobile version