POPULARITAS.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP PA) secara resmi menunjuk H Aiyub Abbas sebagai sekretaris DPP Partai Aceh sisa masa jabatan 2023-2028. Keputusan tersebut, ditandatangani pada tanggal 9 April 2025.
Pj Ketua DPW Partai Aceh Kota Banda Aceh, Juanda Djamal sambut baik keputusan Mualem menunjuk Aiyub Abbas. Menurutnya, penunjukan tersebut sudah tepat dan bagus. “Sebagai kader dan Pj Ketua PA Banda Aceh, saya mengucapkan selamat kepada Abua Aiyub Abbas,” katanya, Sabtu (12/4/2025).
Dia menyebutkan bahwa, usai wafatnya Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak di Kota Mekkah, sebagai organisasi politik, PA tentu perlu mengambil langkah-langkah cepat memutuskan pengganti almarhum sebagai sekjan partai. Namun, alangkah baiknya, proses yang dilakukan tetap mengacu pada ketentuan dan aturan yang telah dilembaga pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Aceh yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan HAM.
“Mengganti Abu Razak yang telah mendahului kita memang sangat mendesak bagi partai, apalagi PA hari ini memimpin politik Aceh di ,”eksekutif dan legislative”, ujarnya.
Tapi, sambung Juanda lagi, langkah cepat saja tidak cukup, tetap harus diputuskan secara penuh pertimbangan dan kalkulasi politik hari ini dan kedepan, mengingat dan mempertimbangkan kita partai besar dan pemenang pileg dan pilkada, tentunya kondisi subjektif dan objektif mempengaruhi kepemimpinan kita dalam memimpin agenda politik Pembangunan Aceh kedepan,” ungkapnya.
Juanda tidak mempersoalkan sosok dan siapa yang pantas mengganti Abu Razak. Namun, sebagai partai politik, dirinya berharap setiap keputusan penting dan strategis bagi keberlangsungan dan soliditas partai bisa diambil lewat saluran dengan tetap mengacu pada mekanisme yang diatur dalam AD/ART Partai Aceh.
Jadi, pelembagaan setiap kebijakan dan keputusan strategis sangat penting kita ikuti sesuai aturan. Sebab, hal itu untuk memastaikan dan menciptakan jaminan politik bagi setiap kader maupun calon kader yang hari ini mempertimbangkan langkahnya untuk bergabung dengan PA.
Kedepan, PA sudah harus mempersiapkan sistem kaderisasi yang menjalankan pendidikan politik kader yang mampu memahami dan menjalankan platform politik, ekonomi dan budaya sebagaimana sudah ditetapkan. Karena, Langkah ini penting guna menjaga dan menguatkan capaian politik hari ini yang sudah menguasai 20 kursi di DPRA dan juga memimpin di eksekutif sebagai kepala pemerintah Aceh.
Nah, jika memang pimpinan menghendaki Aiyub Abbas sebagai Sekjen Partai Aceh gantikan Abu Razak, maka prosesnya tinggal dijalankan saja, yakni mengikuti ketentuan yang diatur dalam AD/ART. Lagi pula jikalau beliau yang dijagokan, pasti tidak ada penolakan dari pihak manapun. Semua kader pasti bersepakat dengan dan patuh keputusan pimpinan tersebut.
Contohnya, sambung Juanda lagi, dalam AD/ART PA, disebutkan bahwa, Ketua Umum dan Sekjen dipilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) Partai Aceh. Nah, mekanisme ini tinggal dijalankan. Caranya, proses rapat dilakukan dengan melibatkan ketua DPW-DPW, selanjutnya keputusan dilakukan secara bersama-sama. Jadi, hal tersebut lebih memiliki legitimasi kuat dan berkesesuaian dengan ketentuan partai.
Bagaimanapun, kata Juanda lagi, dirinya mendukung apa yang diputuskan Mualem dengan menunjuk Aiyub Abbas. Hanya saja, Ia melihat dari pantauannya di media online dan medsos, prosesnya diluar mekanisme dan aturan yang telah diatur dalam AD/ART Partai. Ya, kita sayangkanlah.
Dirinya membayangkan, proses pengumuman Aiyub Abbas dilakukan lewat Mubes Partai, langsung disampaikan oleh Ketua Umum Partai Muzakir Manaf usai rapat dengan foto-foto yang menggambarkan suasana pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur ketua-ketua wilayah.
Tapi, yang terjadi tidak seperti yang dirinya bayangkan. Justru yang beredar adalah foto-foto yang sama sekali tidak semestinya beredar, foto-foto tersebut harusnya tidak perlu disebarkan, tandasnya.
Perlu publik ketahui, kalau Juanda Djamal ini adalah kader PA yang taat asas, pernah di PAW sebagai anggota DPRK Aceh Besar periode 2019-2024, namun begitu di PAW dari anggota legislatif beliau mengikuti mekanisme partai yaitu mengajukan kasusnya ke Mahkamah Partai.
Berkat Juanda mengajukan sengketa ke Mahkamah Partai, DPP PA akhirnya membentuk struktur Mahkamah Partai. Karnanya, peran Juanda dan kontribusinya dalam terbentuknya Mahkamah Partai sangat besar. Lelaki itu sendiri, tetap bangga sebagai kader dan terus bertahan membangun Partai Aceh.
Juanda Djamal adalah kader ideologis dan loyal pada partai. Meskipun kalah di Mahkamah Partai, sosok Juanda kemudian tidak loncat pagar ke partai lainnya, malah aktif di DPP PA sebagai wakil sekjen. Karena kesabarannya, pimpinan DPP PA menunjuknya sebagai Pj ketua PA Banda Aceh, jadi sudah tidak perlu diragukan lagilah.
Ia berharap, kedepannya, dengan ada sekretaris baru, memiliki semangat untuk menguatkan kelembagaan Partai, apalagi PA saat ini memiliki kuasa penuh di legisatif dan eksekutif. Pelembagaan kekuasaan ini penting dibangun guna menjaga kepercayaan public pada PA, maka salah satu yang perlu kita ajaga adalah setiap kebijakan dan keputusan dilandasi atas kepentingan perjuangan dan kelembagaan.
Mari kita sebagai kader dan pengurus PA, untuk memperkuat organisasi partai dengan tetap taat asas dan ketentuan yang diatur dalam AD/ART dan seluruh pengambilan keputusan yang berdampak luas pada kepentingan partai dilakukan lewat mekanisme yang telah diatur pada AD/ART Partai, demikian Juanda Djamal.
Leave a comment