Peluncuran wilayah hukum adat laut dan peraturan hukum adat laot Lhok Krueng Raya, Aceh Besar. (ANTARA)
Home News Unsyiah Kenalkan Kelola Hukum Adat Laut ke Masyarakat
News

Unsyiah Kenalkan Kelola Hukum Adat Laut ke Masyarakat

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala meluncurkan program pengenalan wilayah kelola hukum adat dengan tujuan menekankan masyarakat menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.

Ketua Tim Pengabdian FH Unsyiah Teuku Muttaqin mengatakan tujuan adanya wilayah kelola hukum adat laut bukan untuk membatasi orang mengakses laut. Namun menjaga lingkungan dari alat tangkap yang ilegal dan tidak ramah lingkungan.

“Dengan adanya program seperti ini, kita harapkan laut akan terjaga dari berbagai alat tangkap yang tidak ramah lingkungan,” katanya di Banda Aceh, Minggu, 29 Desember 2019.

Pernyataan itu disampaikan saat peluncuran wilayah kelola hukum adat laot di Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Pengelolaan hukum adat laot merupakan produk pengabdian FH Unsyiah yang ketuanya Teuku Muttaqin Mansur, M Adli Abdullah dan Sulaiman Tripa.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum Unsyiah Azhari Yahya mengatakan perguruan tinggi berusaha untuk mengaplikasikan ilmu ke dalam kehidupan masyarakat, mengingat berbagai masalah di tengah masyarakat harus mendapat respon kampus.

“Paling tidak untuk memberi solusi berdasarkan sisi keilmuan yang dipelajari. Dalam konteks ini kampus sama sekali bukan menara gading dengan tri darma perguruan tinggi,” katanya.

Ia menjelaskan program pengabdian tersebut berdasarkan usulan para dosen kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsyiah. Dan dosen sendiri tentu berdasarkan permintaan masyarakat agar produk pengabdian yang dihasilkan konkret dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada tim pengabdi, sekaligus masyarakat pesisir Lhok Krueng Raya yang memberikan ruang kepada kami untuk melakukan pengabdian. Pada 2018 tin ini sudah melaksanakan hal serupa di Lamteungoh, Peukan Bada,” kata dia.

Menurut Azhari program itu sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan masa mendatang. Pihaknya berterima kasih kepada mitra yakni Jaringan Kuala yang selama ini membantu memfasilitasi dan proses pelaksanaan pengabdian.

“Masih banyak yang harus dikerjakan oleh kampus. Mudah-mudahan semua dosen akan termotivasi untuk melakukan pengabdian bagi masyarakat,” katanya. (ANT)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

BKN setujui M Nasir mutasi sebagai asisten I Setda Aceh

POPULARITAS.COM – Badan Kepegawaian Nasional (BKN) setujui mutasi empat jabatan dilingkup Sekretariat...

News

Roy Suryo hadiri panggilan Polda Metro Jaya dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi

POPULARITAS.COM – Polda Metro Jaya panggil Roy Suryo dalam kasus tuduhan ijazah...

News

Pemerintah Aceh targetkan pembentukan 6.500 koperasi merah putih

POPULARITAS.COM – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., memimpin rapat lintas Satuan...

News

Sikat motor Zulhelmi, warga Aceh Besar dibekuk polisi

POPULARITAS.COM – Tim Lebah Polsek Darussalam Aceh Besar, berhasil membekuk ZZ (20)....

Exit mobile version