BANDA ACEH (popularitas.com) – Pasien positif di Aceh terus bertambah. Hari ini, Rabu, 6 Mei 2020, pasien yang terkonfirmasi positif di Aceh sudah 17 orang.
Juru Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani atau yang akrab disapa SAG mengatakan, berdasarkan informasi tim medis di Ruang Isolasi Pinere, RSUZA Banda Aceh, seorang pasien Covid-19 dinyatakan bebas virus corona hari ini.
Pasien berinisial AI, laki-laki 54 tahun yang baru datang dari Medan itu, sebelumnya dirujuk oleh RSUD Tgk Chik Ditiro, Pidie, ke RSUZA awal April 2020, karena gejala demam dan batuk, saat itu hasil rapid test-nya juga reaktif.
Hasil analisis swab pertama dan swab kedua di RSUZA menegaskan warga Sumatera Utara itu positif Covid-19. Namun, setelah hampir satu bulan dalam penanganan tim medis Covid-19 RSUZA, ia sudah bebas dari virus corona.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil uji swab berturut-turut dua kali terakhir, dan hasilnya negatif. Ia sudah meninggalkan RSUZA Banda Aceh, usai magrib tadi.
Selanjutnya SAG menjelaskan, dengan penambahan dua kasus baru dari Simeulue, jumlah kasus positif Covid-19 di Aceh menjadi 17 orang, per tanggal 06 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. “Rinciannya, sebanyak 7 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. “Kasus meninggal ini terjadi pada Maret 2020. Kasus lama,” jelas SAG.
Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.920 orang. Ada penambahan 1 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 125 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.795 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 89 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 1 orang, yang sembuh 87 orang dan meninggal 1 orang, urai SAG.
Selanjutnya SAG menghimbau kepada semua santri yang pulang dari Pompes Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, segera melapor kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota untuk diperiksa, dan bila terbukti terinfeksi dengan virus corona dapat segera ditangani sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Tokoh masyarakat dan warga desa seyogianya pro aktif memotivasi santri-santri dari klaster Temboro, bila ada di Gampong-nya. Hal ini demi kemaslahatan santri itu sendiri dan warga masyarakat lainnya,” ujarnya. (dani/ril)