Walhi Aceh temukan aktivitas perambahan hutan di Bireuen
Kayu-kayu gelondongan ditemukan di lokasi kawasan hutan di Peudada. FOTO : Walhi Aceh
Home News Walhi Aceh temukan aktivitas perambahan hutan di Bireuen
News

Walhi Aceh temukan aktivitas perambahan hutan di Bireuen

Share
Share

POPULARITAS.COM – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh menemukan adanya aktivitas perambahan hutan di Peudada, Bireuen. Indikasi tersebut didapat dari bukti-bukti gelondongan kayu berukuran besar yang didapatkan lembaga tersebut dari lokasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Divisi Advokasi dan Kampanye Walhi Aceh, Afifuddin dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024) di Banda Aceh.

“Hasil temuan kita dilapangan, didapati bahwa perambahan kawasan hutan di area itu dilakukan oleh pemodal besar, bukan masyarakat setempat,” katanya.

Indikasinya dapat dilihat dari bekas dan jejak alat berat, serta adanya pembukaan akses jalan untuk mengangkut gelondongan kayu. Jadi, ini jelas dilakukan oleh pihak-pihak yang punya modal besar, tambahnya.

“Kalau pakai alat berat, ini pasti bukan warga lokal tapi pemodal besar yang bisa melakukan hal itu,” sebutnya.

Dari informasi yang berhasil dikumpulkan pihaknya, diketahui aktivitas peramahan hutan dikawasan tersebut sudah berlangsung lama. Berton-ton kayu jenis seumantok dan lainnya telah ditebang dan angkut keluar dari sana, sebut Afif karib Afifuddin disapa.

Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, pelaku perambah kawasan hutan di Mukim Krueng masuk melalui wilayah Mukim Batee Kureng, Kecamatan Peudada.

Selanjutnya, sambung Afif, para pelaku membuka jalan agar dapat dilalui truk menuju titik lokasi perambahan. Kayu hasil perambahan kemudian dikumpulkan di pinggir jalan perbatasan antara Mukim Krueng dengan Mukim Batee Kureng. “Mukim Batee Kureng itu berbatasan langsung dengan hutan di Mukim Krueng, mereka masuk lewat mukim itu karena akses lumayan dekat,” katanya.

Selama ini, tutupan hutan yang ada di kawasan hutan Mukim Krueng masih sangat lebat dan menjadi pertahanan terakhir keberadaan hutan yang berfungsi sebagai sumber air masyarakat Kecamatan Peudada.

Selain itu, kawasan hutan di Mukim Krueng juga menjadi sumber penghasilan masyarakat yang mengambil hasil hutan bukan kayu sebagai penghasilan utama mereka untuk kehidupan sehari-hari. “Situasi ini sangat merugikan masyarakat di  Mukim Krueng bahkan masyarakat Peudada, mengingat hutan di wilayah ini menjadi hutan terakhir dan sumber ekonomi masyarakat,” tukasnya.

Saat ini, Walhi Aceh telah melaporkan hal tersebut ke pihak-pihak terkait, sebut Afif. Dia juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk turun tangan melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas perambahan hutan dikawasan tersebut. “Seluruh pelaku harus ditangkap, sebab aktivitas itu membahayakan lingkungan,” ujarnya.

Share
Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version