POPULARITAS.COM – Hingga November 2024, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujong Batee, Aceh Besar, berhasil produksi 8,3 juta ekor berbagai benih, seperti ikan kakap putih, nila salin, bandeng, benur udang windu dan vaname.
Hal tersebut Direktur Ikan Air Tawar Ditjen Perikanan Budidaya Kementrian Keluatan dan Perikanan (KKP) dalam keterangannya, Senin (30/12/2024) di Banda Aceh.
Dia juga menjelaskan bahwa, liburan akhir tahun stok ikan air tawar hasil budidaya aman, baik yang dipasok atau didatangkan dari para pembudidaya setempat maupun dari daerah lain sekitar Banda Aceh.
Ujang mengaku bahwa sebelumnya, pihaknya telah melakukan peninjauan di Pasar Ikan Almahirah, Lamdingin Banda Aceh.
“Meningkatnya minat masyarakat Banda Aceh terhadap permintaan ikan air tawar dan ikan air laut hasil budidaya di Keramba Jaring Apung (KJA) terlihat ramai di Pasar Ikan Almahirah, Banda Aceh menjelang liburan tahun baru,” kata Ujang.
Menurut Ujang, para penjual ikan mengalami peningkatan permintaan ikan hasil budi daya sudah menjadi tradisi setiap menjelang pergantian tahun.
Warga ramai-ramai membeli ikan untuk acara bakar-bakar menu ikan bersama keluarga. Jenis-jenis ikan air tawar dan ikan ikan air laut yang banyak dibeli yakni ikan nila, ikan lele, kakap putih, dan kerapu.
Selain di pasar lokal, peningkatan permintaan ikan hasil budidaya juga meningkat di pasar ekspor.
Ujang menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survey di lokasi budidaya lobster di Banda Aceh terjadi peningkatan permintaan lobster secara drastis saat natal dan tahun baru. “Pembudidaya lobster di Banda Aceh menuai rezeki saat natal dan tahun baru. Melonjaknya permintaan lobster hasil budidaya terus meningkat menjelang tahun baru bahkan kekurangan pasokan. Artinya budidaya lobster merupakan sebuah peluang usaha yang menjanjikan,” jelas Ujang.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan budidaya lobster memiliki potensi ekonomi hingga 53 miliar dolar AS pada tahun 2030.