BMKG Ingatkan Nelayan Ketinggian Gelombang di Barat Aceh
Ilustrasi, Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Cangkoy, Meulaboh, Aceh Barat. Akibat cuaca buruk yang melanda perairan pantai barat selatan Aceh, menyebabkan ribuan nelayan di daerah ini hingga kini tidak bisa melaut dengan leluasa untuk mencari ikan sekaligus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, Selasa (11/8/2020). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)
Home News BMKG Ingatkan Nelayan Ketinggian Gelombang di Barat Aceh
News

BMKG Ingatkan Nelayan Ketinggian Gelombang di Barat Aceh

Share
Share

MEULABOH (popularitas.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat nelayan di wilayah pantai barat selatan Aceh, agar mewaspadai potensi tingginya gelombang laut 2,5 meter hingga mencapai empat meter di Samudera Indonesia bagian barat dan Samudera Hindia.

“Tingginya gelombang di perairan pantai barat selatan Aceh mengakibatkan aktivitas nelayan di daerah ini dikhawatirkan akan terganggu,” kata prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Aceh Rezky Prasetya Hartiwi di Meulaboh, Selasa (11/8/2020) dilansir Antara.

Salah satu dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat nelayan akibat gelombang tinggi tersebut yakni nelayan yang beraktivitas menggunakan perahu kecil.

Bahkan untuk kapal tongkang juga dikhawatirkan akan ikut terdampak akibat ketinggian gelombang laut.

Tidak hanya itu, kata Rezky, dampak dari tingginya gelombang laut tersebut juga berpotensi menyebabkan banjir rob ke pemukiman masyarakat yang berdomisili di sekitar bibir pantai.

Sementara itu, Panglima Laut Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin di Meulaboh, Selasa mengatakan dampak tingginya gelombang dan badai yang melanda daerah ini sejak beberapa pekan terakhir menyebabkan hasil tangkapan nelayan ikut menurun.

“Penyebabnya karena badai dan gelombang tinggi, ini yang harus diwaspadai nelayan,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat nelayan yang beraktivitas di laut agar turut membawa alat navigasi seperti GPS atau radio komunikasi, agar ketika terjadi hal yang tidak diinginkan saat melaut, bisa segera berkomunikasi dengan otoritas terkait di daratan, katanya menjelaskan.[acl]

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

Exit mobile version