News

Cerita Dealer Toyota, Petani Miliarder Tuban Ogah Beli Avanza

POPULARITAS.COM – Satu-satunya dealer Toyota Auto2000 di wilayah Tuban, Jawa Timur, menjelaskan kebanjiran pesanan dari warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Bila ditotal, pesanan warga mayoritas petani yang mendadak kaya karena proyek pembebasan lahan itu disebut mencapai lebih 130 mobil.

Branch Manager Auto 2000 Tuban Arie Soerjono mengatakan mobil paling banyak dipesan kelas menengah atas seperti Innova dan Fortuner. Harga baru Fortuner saat ini mulai Rp509,9 juta- Rp709,5 juta, sementara Innova Rp339,6 juta- Rp442,9 juta.

“Segmennya yang dibeli itu lebih ke Innova ke atas. Tapi Innova juga yang Venturer [varian tertinggi] kebanyakan,” kata Arie saat dihubungi, Rabu (17/2).

Tak mau beli Avanza

Menurut Arie sangat jarang petani miliarder Tuban memilih Avanza, mobil terlaris Toyota di Indonesia, karena harganya lebih terjangkau. Kata dia dari ratusan unit pesanan mungkin hanya satu atau dua unit yang memilih Avanza.

“Paling Rush, kalau Avanza cuma satu, dua. Ya karena kan duit yang mereka terima cukup besar, jadi segmen yang diambil kebanyakan high juga. Dan yang paling mahal itu di kita Fortuner,” ungkapnya.

Petani miliarder Tuban membeli mobil baru jadi viral pada awal pekan ini lantaran video truk mengangkut puluhan unit pesanan mereka muncul di media sosial. Video yang diunggah pada Minggu (14/2) memperlihatkan rombongan truk pengangkut 17 unit mobil baru sedang dikirim ke Desa Sumurgeneng.

Kepala Desa Sumurgeneng Gianto membenarkan hal tersebut dan mengatakan itu baru sebagian kecil sebab total mobil baru yang dipesan warganya mencapai 176 unit.

Berdasarkan pantauan di lokasi, mayoritas dari 17 unit itu merupakan mobil merek Toyota. Meski demikian terlihat juga mobil lain seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Honda Jazz.

Para warga yang memesan diketahui baru saja menjadi miliarder setelah menerima uang pembebasan lahan proyek kilang minyak dan petrokimia Grass Root Refinery (GRR).

Proyek kilang minyak GRR ini melibatkan tiga desa, yakni Kaliuntu, Wadung, Sumurgeneng. Khusus di Sumurgeneng lahan yang dibebaskan seluas 225 hektare dengan jumlah pemilik 225 orang.

Setidaknya 225 warga menerima pembayaran pembebasan lahan dengan kisaran harga Rp600 ribu – Rp800 ribu per meter. Transaksi tertinggi pembebasan lahan bakal satu orang mencapai Rp25 miliar.

Tak Kewalahan

Arie mengatakan pihaknya tak terlalu kewalahan melayani ratusan pesanan dari desa tersebut sebab pemesanan mobil dilakukan bertahap sejak April 2020 mengikuti gelombang pencairan uang.

“Tapi itu berjenjang. Karena mereka pencairan dana ada gelombangnya. Sehingga tidak langsung. Seperti mungkin bulan ini masuk 10, kemudian bulan depan 20 dan sebagainya. Jadi pesanan pertama itu dari April 2020, dan viralnya memang baru kemarin,” katanya.

Arie mengungkap untuk memenuhi pesanan pihaknya tidak jarang mengakali menggunakan stok dari dealer area lain yang mungkin penjualannya turun sebab pandemi Covid-19.

“Jadi penjualan dari area lain turun, nah unitnya bisa supply yang ada di sini. Jadi kami tidak ada kendala, seperti kekurangan stok,” ucap Arie.

Sumber: CNN

Shares: