HeadlineIn-Depth

Corona Mengintai Anda (1)

Pasien berinisial AJ (60) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh dinyatakan telah sembuh dari Covid-19. Hasil test swab dari laboratorium PIC Balitbangkes Kementerian Kesehatan yang keempat kali dinyatakan negatif. Ahmad Mufti | popularitas.com

BANDA ACEH (popularitas.com) – Bertahan untuk melawan, seperti strategi memainkan perang, bersembunyi lalu menyerang. Filosifi itulah sebenarnya yang harus diterapkan sekarang untuk melawan Covid-19. Seperti anak muda sedang memainkan game perang PUPG.

Anak muda pasti gak asing lagi dengan game Battle Royale yang viral itu membuaat heboh dunia tahun lalu. Nama game itu dikenal dengan PlayerUnknown’s Battleground (PUBG).

Sebuah game seseorang harus bertahan hidup dan bertempur melawan 100 pemain lainnya. Untuk bertahan hidup, kadang harus bersembunyi, mengintai lawan yang sedang menyerang agar dapat bertahan untuk melanjutkan permainannya.

Tentunya harus tetap selalu satu komando. Patuh terhadap intruksi yang diperintahkan. Bila gegabah, tentunya seseorang harus keluar dari arena permainan itu.

Bertahan untuk melawan, begitulah kira-kira yang sedang dihadapi penduduk dunia menghadapi pandemi Covid-19. Patuh instruksi pemerintah selaku komandan perang, mengatur siasat agar dapat terhindar dari musuh yang tak berwujud itu.

Slogan ‘di rumah aja’ yang terus digaungkan oleh pemerintah. Selalu jaga jarak agar dapat memotong mata rantai penyebaran virus corona.Cuci tangan dan menggunakan masker, itu semua bagian dari bertahan untuk menyerang melawan wabah yang telah meresahkan dunia.

Modal utama sekarang agar dapat terhindar dari wabah Covid-19 di bumi pertiwi ini, patuh terhadap apa yang telah diinstruksikan pemerintah. Terutama untuk menjaga jarak dan tetap bertahan di rumah saja.

Tujuan utama adalah memaksimalkan penerapan physical distancing atau jaga jarak fisik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah merekomendasikan untuk melakukan itu, guna memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.

Strategi ini sudah diterapkan di Wuhan, China. Daerah wabah Covid-19 pertama muncul sempat melakukan lockdown. Warga diminta disiplin berada di rumah, tidak boleh ada yang berkeliaran di luar. Tentara dan polisi menjaga ketat warga, bahkan bila ada yang membandel dihukum penjara.

Langkah itu sekarang sudah diambil Negara Malaysia. Sudah hampir satu bulan mereka melakukan lockdown. Setiap warga yang melangar akan dikenakan denda 1000 RM dan penjara selama 6 bulan.

Begitu juga di sejumlah Negara lainnya di belahan dunia. Seperti Italia, Amerika Serikat, Jerman, India melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran corona.

Sedangkan Indonesia hanya memberlakukan strategi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah ini sudah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta, daerah espisentrum Covid-19 saat ini. Begitu juga sudah diikuti oleh beberapa daerah lainnya di nusantara ini.

Baca: Corona Mengintai Anda (2)

Bersambung……

Penulis: A.Acal

Shares: