HeadlineNews

Direktur RSUZA: Jangan Remehkan Virus Corona

Direktur RSUZA  Tantang Warga yang Tidak  Percaya Covid-19

BANDA ACEH (popularitas.com) – Direktur Rumah Sakit Umum (RSUZA) Banda Aceh, dr Azharuddin meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak meremehkan penyabaran virus corona. Karena ditakutkan penularan bisa terjadi melalui carrier.

Menurut dokter sepesialis ortopedi ini, carrier adalah seseorang dapat menularkan virus corona kepada orang lain, meskipun orang tersebut tampak normal-normal saja. Kepada seluruh masyarakat agar ini betul-betul disadari, ditambah sekarang banyak orang sedang lalu-lalang mudik terus terjadi di Aceh yang berasal dari pandemi corona.

“Jangan bangga dulu yang sehat gak ada apa-apanya, yang kita takutkan adalah carrier. Dapat menularkan kepada orang lain, meskipun kita merasa normal saja,” kata Azharuddin, Senin (13/4/2020) di RSUZA, Banda Aceh.

Oleh karena itu, Azharuddin meminta agar patuh seperti imbauan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik (physical distancing) maupun menjaga jarak sosial (social distancing) dan rajinlah mencuci tangan dengan sabun.

“Itulah upaya-upaya yang bisa dilakukan dan secara ilmiah dan WHO menyampaikan itu sangat bermanfaat dalam menangkal dan meminimalisir terjadinya tertular dari corona,” tukasnya.

Dia menyampaikan, baik Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tetap akan dipantau pihak RSUZA. Karena tidak boleh ada yang berpikir, seseorang yang sehat sudah aman. Karena tidak yang dapat mengatahui secara pasti, dimana seseorang tertular virus corona.

“Tidak boleh kita meremehkan, tidak boleh kita beranggapan bahwa Aceh aman-aman saja, karena kita tau setiap hari banyak yang mudik, baik dari luar negeri maupun dalam negeri atau dari daerah-daerah terdampak dan menjadi kewaspadaan kita,” ungkapnya.

Katanya, sekarang RSUZA, Banda Aceh sudah mengirim sampel 93 swab ke laboratorium Balitbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.”Terkadang kita mendapatkan hasil tidak cepat, kadang lebih dari dua minggu, karena kita tau semuanya berpusat ke Jakarta,” tutupnya.[acl]

Shares: