News

Dituding bantu Rusia dalam perang dengan Ukraina, China : Amerika tak berhak mendikte 

Dituding bantu Rusia dalam perang dengan Ukraina, China : Amerika tak berhak mendikte 

POPULARITAS.COMChina berang menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, yang menuding negara tirai bambu itu memasok senjata bagi Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri China Wang Wenbin menegaskan, Amerika Serikat sebaiknya tidak usah ikut campur, dan mendikte negaranya. Menurutnya, negeri Paman Sam itu tidak dalam posisi mengajarkan negerinya tentang apa yang harus dilakukan.

Pernyataan tersebut, disampaikan Wang Wenbin yang disiarkan situs resmi Kementrian Luar Negeri China, Senin (20/2/2023) dikutip dari laman Antara.

Menurut Wang Wenbin, apa yang disampaikan oleh Menlu Amerika Serikat itu, adalah tuduhan tidak mendasar. Bahkan Ia menyebut, justru seharusnya Amerika berkaca, karna selama ini negara merekalah yang memasok senjata ke Ukraina secara terang benderang, dan terbuka.

”Kami tidak akan pernah menerima tudingan bahkan paksaan dan tekanan dari AS tentang hubungan kami dengan Rusia,” ujarnya.

Posisi China terhadap masalah di Ukraina, kata Wenbin, tetap sama, yakni mendorong pembicaraan damai.

Beijing juga mendesak Washington untuk serius merenungkan peran yang telah dimainkannya, melakukan tindakan yang benar-benar dapat membantu meredakan situasi dan mempromosikan pembicaraan damai, serta berhenti menyebarkan informasi palsu, katanya.

“China akan terus berpegang teguh untuk mendorong perdamaian dan dialog, dan memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi,” katanya.

“China berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk melanjutkan upaya tersebut sehingga perdamaian akan tercapai dalam waktu dekat ,” kata dia melanjutkan.

Hubungan AS-China makin tegang sejak Washington mengatakan bahwa Beijing telah menerbangkan balon mata-mata di atas daratan AS sebelum jet tempur AS menembak jatuh balon tersebut atas perintah Presiden Joe Biden.

China berdalih balon itu merupakan balon penelitian cuaca China yang tak sengaja memasuki wilayah udara AS. 

Editor : Hendro Saky

Shares: