DPR Aceh kecam pembakaran Alquran di Swedia
Sulaiman. Foto: Dok. Pribadi
Home Ekonomi DPRA: Bank Syariah Indonesia wajib umumkan SOP ke publik
EkonomiNews

DPRA: Bank Syariah Indonesia wajib umumkan SOP ke publik

Share
Share

POPULARITAS.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Sulaiman menyebutkan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) harus menjelaskan ke publik terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) supaya tidak mengundang kegaduhan dalam masyarakat Aceh.

“Hal ini penting mengingat jangan sampai komitmen pemerintah Aceh dalam mengimplementasi syariat Islam dari aspek ekonomi terganggu karena beberapa persoalan teknis yang timbul dari internal BSI,” katanya dalam keterangan, Rabu (10/11/2021).

Anggota Komisi II yang membidangi perekomomian, sumber daya alam, dan lingkungan hidup ini menyampaikan, hadirnya Qanun Aceh Nomor 11 tahun 2018 merupakan bukti komitmen pemerintah Aceh dalam menerapkan syariat Islam secara kaffah di Tanah Rencong.

Akan tetapi, lanjut Sulaiman, semenjak hadirnya BSI di Aceh, Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Aceh menjadi korban dan mendapat cacian dari masyarakat.

Politikus Partai Aceh ini tidak menginginkan karena persoalan teknis lembaga keuangan, syariat Islam yang menjadi kambing hitam.

“Jika memang BSI tidak siap di Aceh, maka sampaikan, biar pemerintahan Aceh (legislatif dan eksekutif) dapat mencari solusi terhadap kebutuhan layanan masyarakat Aceh terhadap lembaga keuangan selama ini,” ujar Sulaiman.

Lebih lanjut, kata Sulaiman, yang harus dipahami, bahwa saat ini masyarakat Aceh tidak banyak pilihan untuk memilih layanan perbankan yang dapat mendukung transaksi skala nasional maupun internasional.

“Diakui atau tidak, hari ini hanya BSI yang menjadi alternatif masyarakat, jadi kalau memang tidak siap, sampaikan biar kami cari solusi,” sambungnya.

Maka dari itu, lanjut dia, butuh komitmen BSI dalam mendukung layanan perbankan syariah di Aceh, dari segi kemudahan transaksi, efisiensi dan dengan biaya yang sewajarnya.

Dia mengingatkan jangan sampai kegaduhan layanan perbankan akan menjadi dampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh, seperti ATM sering kosong, sistem eror, hingga biaya notifikasi SMS yang tinggi.

Menurutnya, kejadian-kejadian seperti ini sangat merugikan masyarakat Aceh dan penerapan syariat Islam di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Karena selama ini, saat ada salah satu bank yang bermasalah secara teknis dan kebetulan bank tersebut beroperasi secara syariah, maka yang disalahkan bukan bank tersebut tapi perbankan syariahnya,” ucapnya. []

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

Ekonomi

Harga cengkeh di Aceh Rp100 ribu per kilogram

POPULARITAS.COM – Harga komoditas cengkeh di Aceh, alami kenaikan. Jika sebelumnya Rp80...

Exit mobile version