Aliran sungai yang dihimpit bebatuan di wisata pemandian alam Namo Sampuren di Subulussalam. FOTO : Disporapar
Home Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Grand Canyon ala Negeri Sada Kata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Grand Canyon ala Negeri Sada Kata

Share
Share

POPULARITAS.COM – Sada Kata merupakan julukan Kota Subulussalam. Secara gografis, daerah ini berbatasan langsung dengan kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Topografi perbukitan, gunung dan tebing, membuat daerah ini miliki potensi wisata yang melimpah, seperti sungai, air terjun dan berbagai destinasi wisata lainnya. Nah, salah satu yang terkenal adalah pemandian Alam Nemo Sampuran.

Kawasan ini adalah aliran sungai alam yang jernih. Tebing dan perbukitan hijau dan pepohonan mengapit sungai tersebut. Bebatuan alam tampak berbaris rapi di dasar sungai. Kejernihan air begitu nyata, hingga bagian paling dasar pun bisa dilihat dengan mata.

Wisata pemandian alam Namo Sampuran, terletak di Desa Penuntungan, Penanggalan, Subulussalam. Nah, yang menariknya, di aliran sungai ini, jka kita susuri dengan berenang atau berjalan kaki, kita akan dapat mengakses lokasi lainnya yang menarik yaitu Grandcanyon Namo Sampuren dengan menyajikan panorama air terjun dan cekungan sungai bebatuan yang curam dengan pemandangan yang sangat indah dan dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan hijau.

Grand Canyon Namo Sampuran mirip-mirip tebing-tebing tinggi yang mengapit Sungai Colorado di utara Arizona, Amerika Serikat. Nah, bedanya, batu-batu di tempat ini Tampak hitam kehijauan, sementara di negeri paman Sam coklat kemerahan.

Kawasan Grand Canyon di Namo Sampuran ini sangat cocok untuk spot foto, karnanya, tak jarang para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini, mengabadikan momen berswafoto saat lewati aliran ini. “Lokasinya keren banget, apalagi saat sensasi melewat tebing-tebing itu, serasa di Grand Canyon,” kata Afifah.

Menurut Afifa, melewati cekungan sungai bebatuan curam tersebut, serasa berada pada ruang selasar alam yang membentang. Baginya itu satu pemandangan alam yang luar biasa. “Keren-keren lah spot wisatanya di sini,” tambahnya.

Dilokasi wisata ini masyarakat biasanya melakukan aktifitas mandi-mandi dan juga melakukan aktivitas lainnya seperti bakar-bakar Ikan atau ayam, jagung dan menu simpel lainnya. Kalaupun kita tidak membawa bekal untuk mengenyangkan perut di lokasi ini tersedia berbagai penganan yang dijual bebas diwarung-warung masyarakat yang berada di lokasi wisata.

Nah, bagi yang ingin datang ke lokasi ini, terdapat dua pilihan, yakni melalui Banda Aceh yang butuh waktu 12 jam perjalanan darat, atau melewati Pakpak Bharat di Medan Sumatera Utara yang jaraknya lebih singkat kurang lebih 9 jam perjalanan darat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal menambahkan, Kota Subulussalam merupakan kawasan yang jadi prioritas dan perhatian pemerintah Aceh untuk dikembangkan.

Ia mengakui bahwa, di kawasan tersebut banyak sekali wisata alam, seperti air terjun dan tempat-tempat indah lainnya yang belum di eksplorasi maksimal. Pihaknya sendiri, telah berkordinasi dengan dinas kabupaten terkait, untuk melakukan pendataan dan verifikasi kebutuhan aspek prasarana dan pendukung lainnya agar memberikan rasa nyaman kepada para wisatawan.

Selain itu juga, promosi dan berbagai even terus digencarkan Disbudpar Aceh, agar berbagai destinasi wisata, termasuk di Kota Subulussalam semakin dikenal oleh masyarakat, demikian Almuniza.

Share
Tulisan Terkait
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

23 ribu wisatawan berkunjung ke Museum Tsunami Aceh saat libur lebaran

  POPULARITAS.COM – Museum Tsunami Aceh masih jadi magnet wisatawan yang berkunjung...

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Mualem buka Aceh Ramadhan Festival , catat tanggalnya 12-17 Maret 2025

POPULARITAS.COM – Aceh Ramadhan Festival 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Aceh, Muzakir...

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehTravel

Yuk Kunjungi Pameran Foto di Museum Tsunami Aceh Gelaran PBB!

POPULARITAS.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pameran foto bertajuk “Setelah Gelombang Reda:...

Exit mobile version