HeadlineNews

Jadi Enam Santri Klaster Magetan Positif Covid-19 di Aceh

Tujuh warga Aceh meninggal akibat covid-19 dalam waktu 24 jam

BANDA ACEH (popularitas.com) – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani melaporkan ada tambahan dua santri yang belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur positif Covid-19.

Bertambah dua orang pasien positif Covid-19 masing-masing berinisial BD warga Bener Meriah berusia 24 tahun dan SK asal Gayo Lues remaja berusia 18 tahun. Bertambah dua orang, sekarang sudah enam pasien dinyatakan terinfeksi virus corona dari klaster Magetan di Tanah Rencong.

Keduanya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab dengan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Balai Litbangkes Aceh, Lambaro, Aceh Besar yang keluar, Senin (4/4/2020) malam.

Dari enam positif klaster Magetan, dua di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari virus corona, masing-masing berinisial MAH dan IJ berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang. Saat ini santri asal Tamboro, Jawa Tengah yang sedang menjalani perawatan sebanyak 4 orang.

“Saat ini sudah enam kasus baru Covid-19 di Aceh berasal dari klaster Temboro, Magetan, Jatim,” kata SAG, sapaan akrap Juru Bicara, Selasa (5/5/2020).

Menurut SAG, dua pasien positif baru dirujuk ke RSUZA Banda Aceh pada 2 Mei 2020, dini hari, setelah pemeriksaan hasil rapid test yang dilakukan Tim Gugus Covid Bener Meriah hasilnya reaktif.

Sesampai di RSUZA tim medis Pinere langsung mengambil sampel cairan tenggorokan dan cairan hidung (swab) BB. Swab berikutnya diambil sehari kemudian dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar, dan hasilnya konfirmasi positif Covid-19.

“BD terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan analisis swab dengan RT PCR. Bukan sekadar hasil rapit test,” tegas SAG.

Pasien berinisial SK, berdasarkan informasi dari Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Gayo Lues, yakni dr Nevi. Setiba di Galus SK diperiksa di pusat isolasi Balai Latihan Kerja (BLK), Blangkejeren, 18 April 2020. Kemudian ia dibolehkan pulang setelah diobservasi tim medis karena tidak ada gejala terinfeksi virus corona.

Meski tanpa gejala, pada 28 April 2020 tim medis tetap melakukan rapit test, ternyata SK menunjukkan gejala reaktif virus corona. Karena itu, pada 30 April, pemeriksaan SK dilanjutkan dengan pengambilan cairan kerongkongan dan cairan hidungnya di RSU Pemkab Galus. Swab Sk dikirim ke Balai Litbangkes Aceh, dan diperoleh hasil konfirmasi positif Covid-19, per tanggal 4 Mei 2020.

“Kini SK sudah dibawa ke tempat isolasi di tempat karantina Pemkab Galus di BLK Blangkejeren,” kata SAG.

Selanjutnya SAG menegaskan, dengan bertambahnya dua kasus baru tersebut, Aceh mencatat sudah 15 orang positif Covid-19, per tanggal 05 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. Rinciannya, sebanyak 5 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. Kasus meninggal ini terjadi pada Maret 2020.

Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.919 orang. Ada penambahan sebanyak 5 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 178 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.741 orang.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 90 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 4 orang, yang sembuh 85 orang dan meninggal 1 orang. [acl]

Shares: