JMSI Aceh: Pelantikan Nova Harus Jadi Momentum Rekonsiliasi
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. (ist)
Home Headline JMSI Aceh: Pelantikan Nova Harus Jadi Momentum Rekonsiliasi
HeadlineNewsPolitik

JMSI Aceh: Pelantikan Nova Harus Jadi Momentum Rekonsiliasi

Share
Share

 – Pengurus Daerah (PD) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, sambut baik pelantikan Plt Gubernur Nova Iriansyah yang akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian untuk sisa masa jabatan 2017-2020, dalam sidang paripuran DPR Aceh, Kamis, 5 November 2020.

Hal tersebut disampaikan Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky, dalam siaran persnya, yang diterima media, Rabu, 4 November 2020.

Pelantikan Nova tersebut, diharapkan dapat menjadi momentum positif terkait dengan hubungan legislatif dan eksekutif, yang beberapa waktu terakhir mengalami disharmoni atas konsekuensi tungsi kontrol dan check and balance, kedua lembaga itu.

Dengan dilantiknya Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh, sisa masa jabatan 2017-2022, JMSI mendorong agar politisi Partai Demokrat tersebut, dapat merekatkan dan membangun komunikasi politik dengan DPR Aceh, guna membicarakan agenda-agenda besar pembangunan provinsi ujung pulau sumatera ini.

Kebersamaan eksekutif dan legislatif menjadi sangat penting, sebab, lanjut Hendro Saky, sangat banyak ‘pekerjaan rumah’ yang mesti segera dilakukan terkait dengan kerja untuk kesejahteraan rakyat Aceh.

“Kita sadari bersama, dampak pandemi global Covid-19 yang masih terus menjadi ancama perekonomian nasional, secara langsung berdampak serius terhadap Aceh.,” kata Hendro Saky.

Dan hal tersebut, katanya, hanya dapat diatasi jika secara kelembagaan eksekutif dan legislatif dapat kompak, dengan melihat persoalan tidak hanya dari perspektif kepentingan, namun lebih jauh dari itu menyandarkan politik untuk kesejahteraan masyarakat.

Akhiruddin Mahjuddin, sekretaris JMSI Aceh, menambahkan, terdapat agenda besar yang berdampak nyata dalam pembangunan yang mesti dibicarakan oleh eksekutif dan legislatif seperti pembahasan APBA 2021, dan juga agenda legislasi yang segera harus dituntaskan.

Apapun proses politik yang terjadi harus dianggap sebagai dinamika hubungan eksekutif dan legislatif, pungkas Akhiruddin yang juga pemilik media ajnn.net itu, hendaknya hal itu tidak mengorbankan kepentingan rakyat. Kesejateraan masyarakat merupakan tanggungjawab kedua lembaga itu.[ril]

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

News

Komisi VII DPRA dukung Pemerintah Aceh minta akses Tol Sibanceh seksi Padang Tiji-Seulimuem dibuka untuk dukung pelaksanaan haji 2025

POPULARITAS.COM –  Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Ilmiza Saaduddin Djamal...

News

Korban tewas kapal wisatawan di Bengkulu jadi 8 orang

POPULARITAS.COM – Jumlah korban tewas saat tragedi kapal wisatawan tenggelam di Bengkulu,...

News

Warga binaan Lapas Klas II A Rantau Prapat ikuti aneka lomba

POPULARITAS.COM – Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Rantau...

Exit mobile version