Ironi Pupuk Subsidi Langka di Tengah Pandemi
Ilustrasi. Buruh angkut memindahkan pupuk urea ke Gudang Pupuk Kujang Lini III, Awipari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/11/2017). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Home News Kementan Ungkap Alasan Harga Pupuk Subsidi Naik
News

Kementan Ungkap Alasan Harga Pupuk Subsidi Naik

Share
Share

POPULARITAS.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan salah satu penyebab Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi naik yakni penurunan anggaran subsidi pupuk tahun anggaran 2021.

Imbasnya, Kementan memutuskan untuk mengerek harga pupuk subsidi melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2021.

“Dasarnya adalah adanya penurunan anggaran 2021 sebanyak lebih kurang Rp4,6 triliun,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV, dikutip dari Antara, Rabu (20/1).

Dalam Permentan tersebut, harga pupuk bersubsidi menanjak. Misalnya HET pupuk urea meningkat Rp450 per kg dari Rp1.800 per kg menjadi Rp2.250 per kg. Lalu, HET pupuk SP-36 naik Rp400 per kg menjadi Rp2.400 per kg dan HET pupuk ZA naik Rp300 menjadi Rp1.700 per kg.

Sarwo menjelaskan bahwa pagu indikatif subsidi pupuk pada 2021 sebesar Rp25,27 triliun dengan volume 7,2 juta ton. Jumlah ini turun penurunan dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp29,76 triliun dengan volume 8,9 juta ton.

Selain itu, kenaikan harga pupuk subsidi juga berdasarkan usulan petani melalui Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Kenaikan harga ini merupakan salah satu upaya Kementan menutup kekurangan anggaran pupuk bersubsidi tahun ini. Kementan mencatat kekurangan anggaran untuk alokasi pupuk bersubsidi secara rata-rata mencapai Rp7,3 triliun.

Selain kenaikan harga, Kementan melakukan dua strategi lainnya dalam mengoptimalkan anggaran subsidi pupuk tahun ini. Meliputi, menurunkan harga pokok produksi (HPP) dan mengubah formula pupuk NPK.

“Dari kenaikan HET kisaran Rp300 per kg sampai Rp450 per kg, itu kami mendapatkan efisiensi dana Rp2,57 triliun,” paparnya.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Roy Suryo hadiri panggilan Polda Metro Jaya dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi

POPULARITAS.COM – Polda Metro Jaya panggil Roy Suryo dalam kasus tuduhan ijazah...

News

Pemerintah Aceh targetkan pembentukan 6.500 koperasi merah putih

POPULARITAS.COM – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., memimpin rapat lintas Satuan...

News

Sikat motor Zulhelmi, warga Aceh Besar dibekuk polisi

POPULARITAS.COM – Tim Lebah Polsek Darussalam Aceh Besar, berhasil membekuk ZZ (20)....

News

Tokoh OPM Bumi Walo Enumbi tewas ditembak Satgas TNI

POPULARITAS.COM – Bumi Walo Enumbi, salah satu pentolan OPM di Puncak Jaya,...

Exit mobile version