News

Legislator Dukung Upaya Penyelamatan Situs Cagar Budaya Sultan Jamalul Alam

BANDA ACEH (popularitas.com) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nasir Djamil, mengaku prihatin dengan kondisi cagar budaya Makam Sultan Sayed Jamalul Alam Badrul Munir Jamalulail. Padahal, menurut Nasir, Sultan Jamalulail merupakan salah seorang sultan yang dikenal alim dalam memerintah Aceh.

Atas dasar inilah, legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut ikut menandatangani memorandum of understanding (MoU) penyelematan makam Sultan Jamalulail, yang berada di Jalan Mohd. Jam, Banda Aceh tersebut. Penandatanganan MoU ini dilakukan kemarin, Minggu, 29 Desember 2019.

Tak hanya makam Sultan Jamalulail yang dinilai terancam keberadaannya. Makam keluarga Sultan Aceh tersebut, seperti makam sang kakek dan ayah sultan, bahkan sudah disemen di bawah dapur Warung Bakso Hendra Hendri.

Memorandum penyelamatan kompleks makam Sultan Aceh tersebut ditujukan kepada Wali Nanggroe Aceh, Gubernur Aceh, pimpinan DPRA, Wali Kota Banda Aceh, dan juga pimpinan DPRK Banda Aceh. MoU yang sama juga ditujukan kepada Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Banda Aceh dan BPCB Aceh.

Informasi yang disampaikan Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman, menyebutkan ada empat poin utama dalam MoU penyelamatan cagar budaya kompleks Makam Sultan Aceh tersebut. Poin pertama adalah membersihkan dan menertibkan akses jalan menuju cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir yang sekarang dipakai sebagai tempat berjualan bakso.

“Poin kedua, membebaskan kawasan Cagar Budaya Makam Sultan Jamalul Alam dari bangunan-bangunan, dan mengembalikan kawasan situs cagar budaya tersebut seperti semula,” kata Mawardi, seperti rilis yang diterima popularitas.com, Senin, 30 Desember 2019.

Selanjutnya, mereka juga meminta pemerintah untuk memugar dan memulihkan cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir sehingga kembali menjadi Taman Po Teu Jeumaloy, “sebagaimana aslinya di manuskrip.”

“Poin keempat adalah mengusulkan agar nama jalan utama di kawasan Cagar Budaya tersebut diubah menjadi Jalan Sultan Jamalul Alam Badrul Munir,” kata Mawardi.

Sementara itu, Ketua LSM Darud Donya, Cut Putri, meminta Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman agar berani bertindak cepat dan tegas dalam upaya penyelamatan situs makam sultan tersebut. Wali Kota Banda Aceh juga diminta untuk berani menyelamatkan situs makam Sultan Badrul Alam Syarief Hasyim yang sudah disemen di bawah dapur warung bakso Hendra Hendri.

“Ini perlu dilakukan untuk menghormati dan memperlakukan makam Sultan Aceh, cucu mulia Rasulullah SAW secara layak dan beradab,” pungkas Cut Putri.* (RIL/BNA)

Shares: