HukumNews

Mahasiswa Menilai Walkot Lhokseumawe Kangkangi Aturan Cegah Corona

Mahasiswa Menilai Walkot Lhokseumawe Kangkangi Aturan Cegah Corona

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) Universitas Malikussaleh (Unimal) menilai, perayaan ulang tahun anak Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya di salah satu cafe telah mengangkangi aturan protokol kesehatan Covid-19.

Mahasiswa meminta pihak kepolisian Lhokseumawe agar mengambil sikap tegas dengan memanggil wali kota beserta keluarganya untuk diminta keterangan. Karena diduga ada pelanggaran hukum tanpa melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

“Di sini masyarakat kota Lhokseumawe ingin melihat kinerja dan keberpihakan Kapolres Lhokseumawe terhadap masyarakat Lhokseumawe dalam masa jabatan perdananya sebagai Kapolres di wilayah hukum Lhokseumawe,” kata Ketua BEM FH Unimal Lhokseumawe, Muhammad Fadli, Sabtu (6/6/2020) kepada popularitas.com.

Kata Fadli, selama ini aturan agar mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, tidak berkerumun sangat ketat diberlakukan untuk warga. Berbagai sanksi juga telah diberikan bagi yang melanggar kepada warga yang tidak patuh.

Bahkan, sebutnya, ada beberapa cafe telah dicabut izinnya karena dianggap telah melanggar aturan menjaga jarak fisik. Termasuk wali kota selama ini cukup rajin menggelar razia warga yang tidak menggunakan masker.

“Masyarakat menganggap wali kota Lhokseumawe telah mengangkangi maklumat Kapolri, instruksi Presiden, dan peraturan perundang-undangan lainnya tentang pencegahan penyebaran Covid-19,” kata Fadli.

Menurutnya, tampak jelas video yang beredar menjadi viral di media sosial terlihat tamu undangan dan keluarganya tidak mengindahkan aturan jaga jarak (physical distancing). Bahkan yang menghadiri acara tersebut mayortas tidak menggunakan masker.

“Walikota Lhokseumawe telah melukai hati masyarakat terkait viralnya perayaan ulang tahun anaknya di salah satu kafe di kota itu. Ini telah menunjukkan moralitas pemimpin bangsa kita semakin hari semakin terdegradasi dengan melanggar hukum dan melanggar himbauan dan instruksinya sendiri dalam pencegahan Covid-19,” ungkapnya.

Sementara itu Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya membantah telah melanggar protokol kesehatan. Ia juga membantah bahwa sedang mengadakan pesta, tetapi hanya sekedar mengadakan makan malam dengan keluarga karena anaknya sedang berulang tahun.

“Itu hanya ulang tahun anak saya, menurutku itu hal biasa, karena yang menghadiri pada malam itu keluarga saya saja, selagi mengikuti protokol kesehatan siapa saja boleh, kita tidak melarang, orang yang hadir di situ adalah keluarga saya, keluarga saya kan sudah steril semua, jadi apabila kita pulang ke rumah kan keluarga kita aja yang kenak, gak kenak orang lain, yang jadi masalah itu menyebar ke orang lain, itu hanya acara anak-anak, saat ini sedang Covid-19 maka tetap diikuti,” bantah Suaidi Yahya.

Kata Suadi, pada malam itu keluarganya semuanya sudah mengikuti protokol kesehatan, yaitu sebelum masuk ke kafe terlebih dahulu cuci tangan, pakai masker, dan mengecek suhu tubuh. Dipastikannya bahwa aturan yang dijalankan sudah maksimal. Pihaknya membantah keluarganya yang hadir pada malam itu tak memakai masker.

“Kalau mau kritisi silahkan saja, yang terpenting adalah kita sudah mengikuti sesuai aturan yang berlaku, selama new normal ini tak ada larangan kok bagi masyarakat yang ingin duduk di kafe dan tempat yang lain. Tapi ingat protokol kesehatan tetap dijalankan, selama sudah mematuhi aturan hal itu tidak masalah. Yang hadir malam itukan hanya keluarkan adek, ponakan, dan mereka sebelum masuk ke kafe itu kan sudah kita cek suhu tubuh. Itu tidak masalah, yang tidak boleh mengundang orang lain, itu kan hanya keluarga,” terangnya.

Selama new normal, sebutnya, pemerintah sudah menugaskan petugas untuk mengawasi dan memantau masyarakat yang melanggar. Agar terus menjaga tempat yang mengumpulkan keramaian untuk mengingatkan masyarakat tetap mematuhi aturan dan memastikan masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan.

“Yang jelas malam itu kan di dalam ruangan, gak mungkin kita pakek masker selalu, ngomong dengan anak di rumah pakek masker, di kamar kita juga gak mungkin pakek masker, di lokasi itu kita semua kan tertutup gak mungkin lah saya ngomong sama anak saya pakek masker terus, karena di situ anak saya istri saya, mertua saya, keluarga semua jadi mau makan ya bukak masker lah, kalau pakek masker gimana mau makan,” tutupnya.[acl]

Reporter: Risky

Shares: