Johnny Plate ditangkap, Paloh tunjuk Hermawi sebagai Plt Sekjen NasDem
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. FOTO: Muhammad Fadhil/popularitas.com
Home News Nasdem akui ada hambatan psikologis antara Surya Paloh dan Jokowi
NewsPolitik

Nasdem akui ada hambatan psikologis antara Surya Paloh dan Jokowi

Share
Share

POPULARITAS.COM – Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto mengatakan Surya Paloh ingin agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) netral pada Pilpres 2024. Hal tersebut sebenarnya ingin disampaikan langsung oleh Surya Paloh kepada Jokowi.

Sayangnya, Partai Nasdem tak diundang dalam halal bihalal Jokowi dengan enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka. Saat ini, ia menyebut adanya hambatan psikologis yang membuat komunikasi antara Surya Paloh dengan Jokowi tak lancar.

“Itulah faktanya, kita semuanya tidak tahu, Pak Surya juga tidak tahu kok tiba-tiba ada hambatan psikologis kaya gitu,” ujar Sugeng, dikutip dari laman Republika, Senin (8/5/2023).

Partai Nasdem ditegaskannya memiliki komitmen dalam mengawal pemerintahan Jokowi hingga 2024. Meskipun, Surya Paloh tak diundang Jokowi dalam pertemuan dengan enam partai politik koalisi pemerintahannya itu.

“Sampai hari ini kita tegas atas moral politik etik yang baik, ingat ya, atas moral politik etika yang baik, kita tetap mendukung Pak Jokowi-Ma’ruf Amin sampai tahun 2024. Itu sekali lagi saya garis bawahi, itu firm sikap Nasdem dan sikap Pak Surya,” ujar Sugeng.

“Bukan karena ingin menjilat-jilat kekuasaan, tidak. Itu adalah moral politik yang baik,” kata Ketua Komisi VII DPR itu menambahkan.

Kendati demikian, Surya Paloh sekali lagi ingin agar Jokowi netral pada Pilpres 2024. Hal itu pula yang diungkapkan Surya Paloh kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Netralitas tersebut dipandangnya sebagai bagian dari menjaga kondusivitas dalam negeri. Pandangan Surya Paloh itu juga disebutnya diamini oleh Luhut dalam makan siang bersama keduanya di Wisma Nusantara, Jakarta.

“Sejak tahun 2014 bukan sekedar pendukung, kami adalah pengusung utama, maka kami tuh ingin Pak Jokowi meninggalkan legacy yang baik. Baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, tata negara, dan sebagainya yang intinya berpihak pada konstitusi dan moral politik yang baik,” ujar Sugeng.

Dukungan atau endorse dari Jokowi dinilainya akan membuat proses Pilpres 2024 tak berimbang. Seyogyanya, Jokowi dan pemerintahannya tak berpihak kepada calon presiden (capres) tertentu.

“Biarkanlah putra putri terbaik berkompetisi melalui mekanisme konstitusional dan melalui proses politik yang baik. Itu tadi penegasan begitu,” ujar Sugeng.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

Exit mobile version