Ilutrasi, nelayan menggunakan pukat trawl. (Net)
Home News Nelyan Aceh Timur Keluhkan Aktivitas Kapal Pukat Harimau di Perairan Selat Malaka
News

Nelyan Aceh Timur Keluhkan Aktivitas Kapal Pukat Harimau di Perairan Selat Malaka

Share
Share

POPULARITAS.COM – Nelayan Aceh Timur mengeluhkan merajalelanya kapal pukat harimau menangkap ikan di perairan Selat Malaka, terutama di kawasan pantai timur Provinsi Aceh.

“Aktivitas kapal penangkap ikan menggunakan pukat harimau mengganggu nelayan kecil dan ikut merusak terumbu karang,” kata Panglima Laot Aceh Timur Birul Walidin seperti dilansir laman Antara, Jumat (27/8/2021).

Birul Walidin mengatakan penggunaan pukat harimau tidak ramah lingkungan. Selain tidak ramah lingkungan, penggunaan pukat harimau mengancam habitat laut karena ikan-ikan kecil ikut tertangkap serta juga merusak terumbu karang.

“Payung hukumnya larangan pukat harimau sudah ada yaitu Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1980 tentang penghapusan jaring pukat Harimau,” kata Birul Walidin menyebutkan.

Oleh karenanya, Birul Walidin mengatakan nelayan Aceh Timur mengharapkan kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh menyelesaikan masalah alat tangkap jenis pukat harimau di perairan Selat Malaka.

“Sebaiknya, seluruh pemilik kapal pengguna pukat harimau dipanggil dan meminta mereka mengganti alat tangkap ikannya. Jika tidak, maka harus ambil sikap tegas sesuai hukum,” kata Birul Walidin..

Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur, Ermansyah mengatakan kapal penangkap ikan menggunakan pukat harimau banyak beroperasi di perairan Peureulak, Aceh Timur.

“Kami juga pernah menyosialisasikan penggantian alat tangkap pukat harimau dengan yang lebih ramah lingkungan. Namun, hingga kini masih ada yang menggunakan pukat harimau,” kata Ermansyah.

Oleh karena itu, Ermansyah mengajak seluruh pihak menyamakan persepsi dan seluruh instansi mendukung serta tidak saling buang badan dalam menyelesaikan persoalan penggunaan pukat harimau tersebut.

“Banyak sudah kapal pukat harimau ditangkap di perairan Peureulak. Namun, karena tidak singkronisani antarinstansi dalam penindakan, sehingga kapal pukat harimau ditangkap tersebut akhirnya dilepas,” kata Ermansyah.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

Exit mobile version