Waspada, Virus Corona Bisa Picu Infeksi Jamur Hitam
Ilustrasi. Klildokter.com
Home News Pakar: Tanaman Obat Potensial Covid-19 Ada di dalam Alquran
News

Pakar: Tanaman Obat Potensial Covid-19 Ada di dalam Alquran

Share
Share

POPULARITAS.COM – Sejumlah tanaman yang potensial dikembangkan menjadi obat Covid-19 disebut terkandung dalam kitab suci Alquran.

“Menemukan data ilmiah dari Alquran belakangan ini meningkat seiring dengan penyelidikan ilmiah modern. Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan pentingnya tumbuhan,” ujar Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia (UII), Profesor Yandi Syukri, Jumat (12/3), melansir Antara.

Yandi mengatakan, Alquran dan Hadis menyebutkan 27 spesies tumbuhan yang mudah ditemukan. Tumbuhan-tumbuhan itu di antaranya jinten hitam (habatussauda), madu, bawang putih, kurma, labu, zaitun, adas, delima, anggur, kayu arak atau siwak, bawang merah, tin, jelay, dan jahe.

Jahe dan jinten hitam disebut sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pengobatan Covid-19.

Menurut dia, salah satu studi pemodelan molekul (molecular docking) untuk memprediksi interaksi protein host-virus di lokasi masuknya SARS-CoV-2 menunjukkan efek penghambatan konstituen jahe (Zingiber officinale) sebagai penghambat masuk virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan semua protein inang dan asal virus.

Selain itu, jahe juga menjadi salah satu suplemen utama yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Jahe juga menjadi salah satu bahan penyusun obat herbal yang direkomendasikan Badan POM.

“Sehingga sebagai penghambat masuk SARS-CoV-2, jahe juga dapat menjadi suplemen yang aman dan andal untuk mengurangi infektivitas, karena juga memiliki aktivitas antibakteri dan pendorong imunitas,” jelas Yandi.

Sementara jintan hitam atau habatussauda, kata Yandi, memiliki sifat antivirus, antioksidan, antiradang, antikoagulan, imunomodulator, brokodilator, antihistaminik, antitusif, antipresik, dan analgesik. Berbagai sifat yang dimiliki ini membuat habatussauda juga potensial sebagai obat Covid-19.

Toh, hingga saat ini, sekitar 80 persen populasi dunia telah menggunakan pengobatan herbal, terutama di negara berkembang. Herbal dijadikan sebagai medium perawatan kesehatan primer karena aksesnya yang terbilang lebih mudah dan sarat nilai budaya.

“Oleh karena itu, produk alami yang disebutkan dalam Alquran dan Hadis telah menarik perhatian ahli botani, ahli biokimia, dan farmakognosi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” kata dia.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

263 gampong di Pidie belum ajukan pencairan dana desa

POPULARITAS.COM – Sebanyak 263 gampong di Kabupaten Pidie, dikabarkan belum menyerahkan dokumen...

News

PWI Aceh Besar dan Kakan Kemenag sepakati perkuat kerja sama publikasi

POPULARITAS.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Aceh Besar dan Kakan Kementrian...

News

Pemkab Pidie belum tender proyek 2025

POPULARITAS.COM – Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Pidie, belum kunjung menyerahkan dokumen...

News

BKN setujui M Nasir mutasi sebagai asisten I Setda Aceh

POPULARITAS.COM – Badan Kepegawaian Nasional (BKN) setujui mutasi empat jabatan dilingkup Sekretariat...

Exit mobile version