Home News Pemerintah Aceh Diminta Miliki Program Tangani Situs Cagar Budaya
News

Pemerintah Aceh Diminta Miliki Program Tangani Situs Cagar Budaya

Share
Share

POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh diminta memiliki program khusus terkait penanganan situs cagar budaya, mengingat masih banyak makam purbakala peninggalan masa lampau yang masih kurang terurus dengan baik.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Aceh Nasir Djamil, Jumat, mengatakan dengan adanya peristiwa penemuan batu nisan yang diduga makam ulama dan raja-raja Aceh masa lalu di lokasi proyek gerbang tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) membuat pemerintah lebih memprioritaskan.

“Mudah-mudahan dengan beberapa peristiwa sebelumnya, kemudian ada peristiwa (penemuan) ini menjadi momentum bagi Pemerintah Aceh untuk memprioritaskan penanganan terkait dengan batu-batu nisan atau pemakaman yang dinilai itu para ulama dan para raja masa lalu,” kata Nasir seperti dilansir laman Antara, Jumat (12/2/2021).

Sebenarnya, menurut anggota Komisi II DPR RI itu, masih banyak lokasi-lokasi pemakaman dan situs cagar budaya lainnya peninggalan Kerajaan Aceh masa lalu yang berserakan tertimbun tanah akibat peristiwa gempa dan tsunami Aceh 2004 silam.

Namun, dia menilai selama ini belum ada program dari Pemerintah Aceh fokus terhadap penanganan situs-situs cagar budaya tersebut sehingga masih banyak yang jauh dari perhatian.

“Sebenarnya banyak kalau kita mau jujur banyak tempat-tempat seperti ini. Karena kita pernah mengalami tsunami bisa saja tempat itu tertimbun dan kita memang tidak punya program khusus,” katanya.

Sebelumnya dilaporkan penemuan puluhan batu nisan pemakaman yang diduga milik ulama dan raja-raja Aceh pada masa Kerajaan Aceh Darussalam di lokasi proyek pembangunan gerbang tol Sibanceh seksi 6 Kuta Baro-Baitussalam.

Menurut Nasir, jenis batu nisan yang ditemukan terdiri dari berbagai level, mulai milik ulama, raja-raja, Ulee Balang (pemimpin) dan lainnya. Maka apabila nantinya ahli menyebutkan bahwa ini sebagai salah satu kawasan inti peninggalan Kerajaan Aceh maka tentu akan menjadi informasi baru bagi masyarakat Aceh dan Nusantara.

“Jadi mari kita selamatkan untuk menjaga warisan masa lalu. Meskipun hanya batu, tidak bernyawa, tapi ini bisa menceritakan kepada kita bagaimana posisi dan peran mereka dulu,” katanya.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

Exit mobile version