News

Perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman

Nazaruddin Musa mengatakan bahwa di era sekarang ini perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

POPULARITAS.COM – Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Aceh, Nazaruddin Musa mengatakan bahwa di era sekarang ini perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

Menurut Nazar, seiring perubahan paradigma transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial setidaknya ada 4 transformasi yang harus dilakukan oleh pustakawan dan pengelola perpustakaan baik sekolah/madrasah maupun perguruan tinggi.

“Pertama adalah transformasi pola pikir (mindset),” kata Nazar dalam keterangannya, Rabu (1/12/2021) malam.

Menurut Nazar, perubahan pola pikir ini sangat penting karena pola pikir perpustakaan sebagai gudang buku dan pustakawan atau pengelola perpustakaan sebagai orang penjaga gudang tersebut atau orang-orang buangan sudah berlangsung lama.

“Seiring dengan perubahan paradigma ini maka pola pikir pustakawan, masyarakat dan pemerintah atau pemgambil kebijakan harus berubah. Alhamdulillah Pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh telah melahirkan Qanun Pengelolaan Perpustakaan. Begitu juga dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dengan dukungan DPRK telah menghasikan Qanun yang sama. IPI sangat mengapresiasi upaya pememerintah ini dan berharap dapat segera diimplementasikan,” katanya.

Kedua, adalah transformasi fasilitas, dimana saat ini perubahan dari format manual ke format digital menuntut pustakawan juga harus selalu mengikuti dan menguasai teknologi baru yang diterapkan di perpustakaan dalam berbagai aspeknya.

“Pustakawan harus menjadi konseptor yang memiliki ide cemerlang dalam pengembangan sumber daya manusia. Pustakawan harus sanggup menjadi fasilitator kepada siapapun yang memerlukan sumber informasi dan tentunya menjadi mitra  kerja bukan pembantu,” kata Nazar.

Selanjutnya pustakawan juga harus merubah orientasi berpikir, dari orientasi berbasis kepada pribadi atau organisasi (person/institution oriented) ke masyarakat atau pengguna perpustakaan (society/user oriented).

Oleh karena itu, kata Nazar, pustakawan harus selalu berupaya memenuhi keperluan pengguna atau masyarakat.

Selain itu, pustakawan harus melakukan profiling atau survei kebutuhan pemakai (user needs assessment). Dengan demikian pustakawan akan selalu tampil kreatif dan inovatif sehingga layanan perpustakaan akan selalu menarik dan memenuhi keperluan masyarakat atau pengguna perpustakaan.

“Di samping itu pustakawan juga dituntut memiliki kepercayaan diri dan semangat berkompetisi. Kedua hal ini sangat penting karena dapat meningkatkan kinerja sekaligus menigkatakan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah,” ucap Nazar.

Shares: