Home News Pesantren di Aceh Mulai Beraktivitas Kembali di Tengah Corona
News

Pesantren di Aceh Mulai Beraktivitas Kembali di Tengah Corona

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pemerintah Aceh mengizinkan dayah-dayah atau pesantren di Provinsi Aceh mulai melakukan aktivitas namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El Madny di Banda Aceh, mengatakan kebijakan mengizinkan kembali belajar mengajar di dayah tertuang dalam Surat Gubernur Aceh Nomor 440/7713/2020 pada 28 Mei 2020, perihal kerja sama puskesmas dan dayah terhadap protokol kesehatan di dayah.

“Karena itulah, Pemerintah Aceh mempersilakan kembali dayah-dayah di Aceh melakukan aktivitasnya, dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya di Banda Aceh, Sabtu, 30 Mei 2020.

Dia menjelaskan sebelumnya Dinas Pendidikan Dayah Aceh telah meliburkan dan memulangkan santri dari belajar mengajar (PBM) di dayah akibat merebaknya pandemi COVID-19.

Kebijakan santri dapat beraktivitas kembali di dayah, dalam rangka merespons situasi dan kondisi perkembangan COVID-19, setelah berakhirnya kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona di wilayah Tanah Rencong.

Dia menjelaskan sebelum dimulai aktivitas belajar mengajar para pimpinan dayah agar berkoordinasi dengan bupati/wali kota melalui dinas dayah di daerah dan gugus tugas COVID-19 terkait prosedur, mekanisme, dan standar operasional pelaksanaan protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan dayah.

Kemudian untuk pelaksanaannya, bagi dayah salafiah kebijakannya diserahkan kepada para pimpinan dayah, setelah terlebih dulu berkoordinasi dengan dinas dayah dan gugus tugas COVID-19 di kabupaten/kota masing-masing.

“Untuk dayah terpadu dan dayah tahfidz yang menggunakan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, agar menyesuaikan dengan kebijakan dari kedua instansi tersebut,” katanya.

Melalui surat itu, tambah dia, Plt Gubernur Aceh juga meminta pimpinan dayah agar para tenaga pendidik, tamu, serta pihak lainnya ketika pertama sekali memasuki lingkungan dayah untuk terlebih dahulu melakukan pengukuran suhu tubuh.

“Jika ada yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius, maka yang bersangkutan untuk sementara waktu tidak diperkenankan masuk kompleks dayah serta direkomendasikan memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan milik pemerintah,” ujarnya.

Tak hanya itu, para tenaga medis dari Puskesmas yang berada di sekitar dayah juga akan melakukan tes cepat COVID-19 di setiap dayah-dayah. Pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Aceh, katanya. (ANT)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version