EkonomiNews

Petani Aceh Utara Keluhkan Kelangkaan Pupuk Urea Bersubsidi

Alokasi pupuk subsidi untuk Aceh tahun 2024 sebanyak 213.150 ton

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sejumlah petani mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi, seperti Pupuk Urea dan SP 36, memasuki musim tanam padi di Aceh Utara. Kondisi tersebut kerap terjadi setiap memasuki musim tanam.

“Kalaupun ada stoknya di kios-kios pengecer, harga mencapai Rp145 ribu per zak,” ungkap Zamzami, salah seorang petani di Gampong Nibong Baroh, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Kamis, 5 September 2019.

Padahal, menurut Zamzami, dua jenis pupuk ini penting bagi keberlangsungan tanaman padi petani setempat. Terlebih pupuk Urea dan SP 36 diklaim dapat meningkatkan produksi gabah.

“Saya mengaharapkan kepada pemerintah, kalau pun mahal harganya tidak apa-apa, asalkan pupuknya tersedia stoknya, dan harganya harus stabil. Kemarin saya beli pupuk bersubsidi Rp4 ribu per kilogram,” kata Zamzami lagi.

Hal senada disampaikan Muyasir. Dia mengaku sudah mencari pupuk ke sejumlah kios pengencer di beberapa kecamatan yang ada di Aceh Utara. Perjuangannya tersebut hanya menghasilkan satu zak pupuk.

“Kami khawatir tanaman padi yang baru saja ditanam akan kekurangan pupuk. Sehingga hasil panen petani akan rendah, menyebakan perekonomian masyarakat semakin sulit,” ujar Muyasir.

Menyikapi hal tersebut, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Nasrun, mengakui adanya kekurangan alokasi pupuk bersubsidi di Aceh pada tahun 2019. Kondisi tahun ini bahkan lebih buruk jika dibandingkan tahun 2018.

Kekurangan alokasi tersebut akhirnya berdampak untuk sejumlah kabupaten dan kota di Aceh, termasuk beberapa kecamatan di Aceh Utara.

Nasrun mengatakan Aceh hanya mendapat alokasi pupuk Urea bersubsidi sebanyak 54.400 ton pada 2019. Alokasi ini disesuaikan dengan Permentan No. 47/2018. Jumlah tersebut jauh berkurang jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 80.687 ton.

“Ada pengurangan sebesar 26.287 ton atau sebesar 32.57 persen,” katanya.

Dari jumlah tersebut, lanjut Nasrun, Aceh Utara hanya mendapat alokasi pupuk Urea bersubsidi sebesar 7.193 ton pada 2019.

“Dalam hal ini bukan kelangkaan pupuk Urea bersubsidi, tetapi kekurangan alokasi pupuk urea bersubsidi,” pungkas Nasrun.* (C-006)

Shares: