News

Petani di Aceh Utara merugi Rp 164 juta akibat banjir

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, Irwandi menyebutkan, banjir yang melanda kabupaten setempat sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan petani gagal panen, sehingga kerugian ditaksir mencapai Rp 164 juta.
Banjir di Aceh Utara menyebabkan puluhan hektare tanaman padi gagal panen. Foto direkam, Sabtu (13/11/2021). (Rizkita/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, Irwandi menyebutkan, banjir yang melanda kabupaten setempat sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan petani gagal panen, sehingga kerugian ditaksir mencapai Rp 164 juta.

Dia menyebutkan, rata-rata tanaman padi yang terendam air banjir masih berusia 50 sampai 80 hari. Jika banjir berlangsung lama, diperkirakan kemungkinan gagal panen semakin meluas.

“Semoga tidak ada banjir susulan, kita khawatir jika banjir susulan maka akan gagal panen,” kata Irwandi kepada popularitas.com, Sabtu (13/11/2021).

Berdasarkan catatan Dinas Pertanian Aceh Utara, ada empat desa di Kecamatan Banda Baro yang tanaman padinya terendam banjir. Masing-masing Desa Jamuan dengan luas tanaman 77 hektare dan umur tanaman 60-80 hari.

“Di Desa Jamuan luas terkena banjir 12 hektare,” ucap Irwandi.

Sementara di Desa Paya Uleue, lanjut dia, luas tanaman 34 hektare dan umur tanaman 70-85 hari. Adapun yang terkena banjir seluas 9 hektare. Lalu, di Desa Cot Jabet, luas tanaman 34 hektare dan umur tanaman 50-85 hari.

Di Desa Cot Jabet, terang Irwandi, tanaman padi yang terdampak banjir seluas 5 hektare. Kemudian, Paya Dua dengan luas tanaman 70 hektare dan umur tanaman 65-85 hektare serta yang terkena banjir seluas 15 hektare.

“Kami menyarankan agar petani di Aceh Utara masuk asuransi pertanian, agar sewaktu terjadi bencana alam hal serupa bisa diklaim pada negara untuk dibayarkan dan petani tidak rugi,” sebut Irwandi.

Sebelumnya, banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara pada Jumat (12/11/2021), mengakibatkan enam kecamatan di kabupaten setempat terendam banjir. Banjir ini akibat jebolnya dua tanggul sungai Krueng Keureuto dan Krueng Peuto.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Muzani menyebutkan, enam kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Cot Girek, Lhoksukon, Matangkuli.

“Selanjutnya Pirak Timu, Banda Baro dan Tanah Luas,” katanya. []

Shares: