Polres Lhokseumawe gerebek gudang penimbun BBM subsidi
Petugas polisi Polres Lhokseumawe, mengamankan sebagian jerigen berisi BBM subsidi pada salah satu gudang milik warga di kota itu, Sabtu (28/5/2022). FOTO : HUMAS Polres Lhokseumawe
Home News Polres Lhokseumawe gerebek gudang penimbun BBM subsidi
News

Polres Lhokseumawe gerebek gudang penimbun BBM subsidi

Share
Share

POPULARITAS.COM – Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Siagam bersama Sat Reskrim  Polres Lhokseumawe, gerebek sebuah gudang yang digunakan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.

Hasil penggeledahan polisi mengamankan barang bukti diantaranya  satu unit mobil dump colt, empat drum berisi bahan bakar jenis solar sebanyak 700 liter, delapan jerigen ukuran 35 liter berisi solar sebanyak 240 liter bahan bakar bersubsidi.

Kemudian, dua jerigen warna merah ukuran 10 liter berisi solar sebanyak 15 liter dan barang bukti lain seperti wadah, corong plastik, ember kosong, jerigen kosong ukuran 35 liter serta satu jerigen kosong ukuran 10 liter.

“Tidak hanya barang bukti kita amankan, seorang tersangka juga kita amankan berinisial, RZ (56) warga Kecamatan Samudera, Aceh Utara yang berprofesi sebagai pedagang,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kasat Reskrim, AKP Zeska Julian Taruna Wijaya, pada Sabtu (28/5/2022).

Penangkapan tersebut bermula, pada Jumat 27 May 2022, tim URC  sedang melaksanakan patroli seputaran Kecamatan Muara Satu, kemudian tim tersebut mendapat informasi dari masyarakat ada sebuah tempat penyimpanan BBM jenis solar di tempat kejadian perkara (TKP).

Nah, kemudian, personel Sat Reskrim bersama melakukan pengecekan dan ditemukan BBM jenis solar yang disimpan di dalam drum dan jerigen di gudang itu.

Saat ini, tersangka dan barang bukti dibawa ke Polres Lhokseumawe untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lanjut Kasat, Akibat perbuatannya tersangka dijerat pasal 55 Undang-undang RI Nomor 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dirubah dengan Undang-undang RI Nomor 11 tahun 2022 tentang Cipta Kerja dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara. “Kasus ini akan terus dikembangkan. Sejauh ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

 

Editor : Hendro Saky

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

News

Plt Sekda Aceh diharapkan bangun sinergitas dengan pemerintah daerah tekan kemiskinan esktrem

POPULARITAS.COM – Plt Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Nasir,  mengharapkan anggota DPRK Aceh...

Exit mobile version