Warga dengan masker pelindung akibat mewabahnya virus korona, berada di depan cincin Olimpiade Raksasa di area tepi laut Taman Marina Odaiba, Tokyo, Jepang, Kamis (27/2/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/foc/djo
Home News Sudah Pakai Masker, Seberapa Penting Tetap Menjaga Jarak?
News

Sudah Pakai Masker, Seberapa Penting Tetap Menjaga Jarak?

Share
Share

POPULARITAS.COM – Memakai masker adalah salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19. Selain memakai masker, ada sejumlah protokol kesehatan lain yang harus dipatuhi.

Di antaranya rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. Lalu, jika sudah memakai masker, haruskah kita tetap menjaga jarak? Jawabannya, tentu saja harus.

Banyak orang mungkin sudah tahu jawabannya, tetapi tidak menerapkannya dan menganggap memakai masker sudah cukup. Profesor kedokteran dari University of Manitoba, Winnipeg, Kanada, Dr. Anand Kumar mengatakan, masker medis dan non-medis hanya mereduksi jumlah partikel dari hidung dan mulut, bukan mengeliminasinya.

Termasuk jika masker yang digunakan adalah masker N95, yang disebut memiliki kemampuan menyaring partikel paling optimal.

Sebagian besar masker dapat mengurangi penyebaran partikel sekitar 80 persen, sehingga 20 persen partikel sebetulnya masih keluar. Itulah mengapa protokol jaga jarak tetap penting untuk dipatuhi.

“Seberapa jauh (harus menjaga jarak)? Tidak ada yang benar-benar tahu,” ujar Kumar seperti dilansir laman Kompas.com. Mengenakan masker membuat partikel yang lebih besar jatuh di dekat pemakai masker ketika mereka batuk atau bersin sebelum mencapai orang lain.

Mengenai jaraknya, semakin jauh jaraknya, semakin besar perlindungannya, baik kita mengenakan masker atau tidak. Menurut Kumar, menggandakan jarak antara diri kita dan orang lain dapat mengurangi partikel virus yang mengenai kita sekitar delapan kali lipat.

Jadi, seberapa dekat kita bisa berdekatan dengan orang lain ketika mengenakan masker? Profesor kimia dari Duke University di Durham, Amerika Serikat, Martin Fischer mengatakan, tidak ada jawaban yang pasti, yang didasari oleh pengukuran keefektifan berbagai masker.

Sebab, risiko penularan bergantung pada banyak faktor, seperti seberapa baik perlindungan yang diberikan oleh masker yang kita kenakan untuk menahan partikel dan berapa lama interaksi kita dengan orang lain.

Kumar dan ahli lainnya mencatat bahwa pendekatan seperti memakai masker dan jarak harus dianggap sebagai lapisan perlindungan yang diterapkan bersama, dan tidak menggantikan satu sama lain.

Jadi, lakukan sebanyak mungkin upaya untuk melindungi diri kita secara maksimal. Ahli virologi Australia, McKay mengilustrasikan hal ini dengan analogi keju Swiss. Menurutnya, virus bisa menembus lubang di beberapa irisan. Tetapi jika kita memiliki banyak lapisan perlindungan, virus tidak akan menembus seluruh balok keju.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...

Exit mobile version