BNN ajak masyarakat Aceh ganti ganja ke tanaman produktif
Ilustrasi ganja. FOTO: Muhammad Fadhil/popularitas.com
Home News Susul Thailand, Jerman bakal legalkan ganja
News

Susul Thailand, Jerman bakal legalkan ganja

Share
Share

POPULARITAS.COM – Jerman berencana melegalkan ganja rekreasi. Pemerintah koalisi telah menyetujui rencana untuk melegalkan penggunaan ganja rekreasi di kalangan orang dewasa.

Kepemilikan untuk penggunaan pribadi akan diizinkan hingga 30 gram. Toko dan apotek berlisensi pun dapat menjualnya.

Rencana tersebut belum disetujui di parlemen, tapi juga mendapat lampu hijau dari Komisi Eropa. Menteri Kesehatan Karl Lauterbach, dikutip dari Detik.com, Senin (31/10/2022), mengatakan rencana itu bisa menjadi undang-undang pada tahun 2024.

Di Uni Eropa hanya Malta yang melegalkan ganja rekreasi. Belanda tidak melangkah sejauh rencana Jerman, di bawah hukum, penjualan ganja dalam jumlah kecil masih ditoleransi, itu pun hanya di area kafe.

Rencana Jerman juga akan memungkinkan penanaman di rumah. Per orang dewasa diizinkan sebanyak tiga pohon ganja.

Langkah itu digambarkan dalam manifesto pemerintah koalisi, yang diumumkan tahun lalu. Sosial Demokrat (SPD) memimpin koalisi, dengan Partai Hijau dan Demokrat Bebas liberal sebagai mitra.

Beberapa negara telah melegalkan penggunaan ganja obat secara terbatas. Kanada dan Uruguay juga telah melegalkan ganja rekreasi.

Di AS, 37 negara bagian dan Washington DC telah melegalkan ganja medis, sementara 19 negara bagian telah menyetujuinya untuk penggunaan rekreasi. Itu mewakili lebih dari 40% populasi AS.

Lauterbach mengatakan dekriminalisasi akan membantu melindungi kesehatan kaum muda. Karena, larangan ganja terbukti tidak berhasil dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mencatat bahwa konsumsi ganja telah meningkat, seperti halnya kecanduan narkoba di kalangan orang dewasa. “Kami ingin mengatur pasar dengan sangat tegas,” tegasnya.

Dia mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kemungkinan pembatasan maksimum produk ganja yang dijual kepada orang dewasa berusia di bawah 21 tahun. Itu akan melibatkan pemantauan tingkat THC (tetrahydrocannabinol), bahan psikoaktif utama dalam obat tersebut.

Mr Lauterbach mengatakan pemerintahnya menyerahkan rencananya ke Komisi Uni Eropa untuk memeriksa bahwa itu sesuai dengan perjanjian Uni Eropa.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Peneliti IMPACT minta draft final revisi UUPA dipublikasi

POPULARITAS.COM – Peneliti Institute for Muslim Politics & Aceh Studies (IMPACT), Fadhli...

News

Kurun waktu satu minggu, 17 pria di Aceh Utara ditangkap dalam kasus dugaan Pungli

POPULARITAS.COM – Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, Satgas Anti Premanisme Polres...

News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

Exit mobile version