EkonomiNews

Syarifuddin Menanfatkan Masa Pandemi Untuk Budidaya Melon

Syarifudin Petani Melon di ujung pancu Aceh Besar

POPULARITAS.Com – Selama masa pandemic covid-19 melanda Indonesia, tak terkecuali Aceh sangat besar dampaknya bagi perekonomian negeri, banyak perusahaan dan usaha yang mengalami kerugian sehingga harus merumahkan para pekerjanya, bahkan ada usahanya yang tutup. Pemerintahpun tak biisa berbuat banyak, mau tak mau masyarakat harus berfikir keras, usaha apa yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup di tengah perekonomian negeri yang karut marut karena wabah covid-19.

Sektor umkm dan sektor pertanian memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk pemulihan ekonomi warga salah satunya seperti yang dilakukan Syarifuddin (55) bercocok tanam tanaman melon.

Lelaki paruh baya asal pidie ini memanfaatkan waktu kosongnya di masa pandemi covid-19 untuk membudidayakan tanaman melon di area seluas 5 haktare di Kawasan Ujong Pancu, Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar. ia menyulap lahan kosong tersebut menjadi Kawasan agrowisata tanaman melon.

Tak tanggung-tanggung dari kerja kerasnya itu, kini Syarifuddin telah meraup keuntungan hingga puluhan juta. Dan telah mempekerjakan belasan warga di sekitar tempatnya.

Mantan  kontraktor ini, memanfaatkan masa pandemic ini sebagai salah satu peluang usaha dan dapat membatu orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan pekerjaan.

“Saya melihat keadaan pandemi seperti sekarang, sebagai sebuah peluang untuk menciptakan lapangan kerja, karena pandemic covid-19 telah menciptakan banyak pengangguran, maka dengan adanya usaha  ini mudah-mudahan akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, dan dapat meringankan beban ekonomi mereka,” harapnya.

Syarifuddin juga mengatakan, kebun melon miliknya ini tidak hanya menjual buahnya saja, tetapi juga sebagai tempat edukasi bagi masyarakat ( pengunjung) yang ingan belajar dan ingin tau bagaimana cara budidaya tanaman melon.

Selama 3 bulan usaha Agrowisata melon yang dirintisnya kini telah menghasilkan banyak cuan. Dalam sebulan ia mampu memanen 20 ton buah melon dengan harga jual Rp 10.000- Rp12.000 per kilonya sehingga memperoleh keuntungan sebanyak Rp 25 juta.

Untuk menggelola 5 haktare kebun melon, ia telah menggelontorkan uang simpanannya senilai Rp 120 juta. Fdan jumlah tersebut, kini sebanding dengan capaiankeuntungan yang didapatnya.

Uniknya lagi, meski di Area perkebunan yang terbuka luas, Syarifuddin tetap menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan covid-19 bagi pengunjung kebun melonnya, terutama memakai masker dan mencuci tangan.***

Shares: