Home Politik YARA kutuk keras oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap sopir labi-labi
Politik

YARA kutuk keras oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap sopir labi-labi

Share
Share

Banda Aceh – Sopir labi-labi di Aceh Barat Daya (Abdya) bernama Murhazali (35) warga Gampong Krueng Batee, Kecamatan Kuala Batee, pada Selasa (18/4) pagi diduga dipukul oleh oknum Polantas Polres Abdya.

Atas kasus tersebut, Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Barat Daya mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut.

“Kami meminta Propam Polres Abdya untuk segera memproses oknum lantas tersebut sesuai dengan etik kepolisian dalam internal Polri dan juga kami menuntut oknum tersebut dijerat dengan tindak pidana umum hingga di meja hijau atau pengadilan,” kata Ketua YARA Perwakilan Abdya, Miswar dalam siaran persnya kepada Kanalaceh.com, Selasa (18/4).

Miswar juga meminta Kapolres Abdya dan Polda Aceh untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. “Kalau terbukti oknum yang berinisial RZ itu melakukan kekerasan terhadap masyarakat, maka kami meminta RZ untuk diberhentikan secara tidak hormat dari kepolisian,” tegasnya.

Dia menilai menilai bahwa Kapolres dan Kasat Lantas Abdya tidak bisa mengayomi dan memantau bawahannya dengan baik. “Kami minta Kapolda Aceh untuk memberi sanksi kepada Kapolres dan Kasat lantas Abdya,” kata Miswar.

Dalam hal ini, YARA melihat bahwa oknum polisi itu telah melanggar pasal 19 Undang-Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma agama, kesopanan, kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

“Maka dari itu kami sangat mengecam keras atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum lantas itu, kenapa masih saja terjadi,” pungkas Miswar.

Sebelumnya, YARA mendapat laporan dari keluarga korban terhadap kasus ini. Dan pihaknya sendiri telah menyambangi langsung korban ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUDTP) Abdya.

“Seharusnya Polri sebagai lembaga penegakan hukum tidak semestinya hal demikian bisa terjadi, apalagi oknum tersebut dugaan melakukan tindak kekerasan masih dalam jam dinas, berseragam dinas Polri, dan menggunakan kendaraan dinas Polri. Kami menilai persoalan ini sebagai gambaran bahwa reformasi kultural yang dilaksanakan Kapolri belum berjalan hingga tataran bawah,” ujar Miswar.  (sumber : kanalaceh.com)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Related Articles
Demokrat Aceh pastikan dukungan untuk AHY di Kongres Jakarta
Politik

Demokrat Aceh pastikan dukungan untuk AHY di Kongres Jakarta

POPULARITAS.COM – Partai Demokrat akan melaksanakan kongres pada 24-25 Februari 2025 di Jakarta. Salah...

Illiza - Afdhal Resmi Dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Walikota Banda Aceh
NewsPolitik

Illiza – Afdhal Resmi Dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Walikota Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Illiza Saaduddin Djamal – Afdhal Khalilullah resmi dilantik menjadi Walikota...

Mendagri Sebut Aceh Punya Kekhususan Alasan Mualem - Dek Fadh Dilantik Lebih Awal
Politik

Mendagri Sebut Aceh Punya Kekhususan Alasan Mualem – Dek Fadh Dilantik Lebih Awal

POPULARITAS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan seharusnya pelantikan pimpinan...

Mualem: Aceh Harus Lebih Kaya dari Provinsi Lain
NewsPolitik

Mualem: Aceh Harus Lebih Kaya dari Provinsi Lain

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengungkapkan komitmennya untuk bekerja...