News

Atas Kesadaran Sendiri, 8 Warga di Aceh Singkil Masuk Islam

Munajat qubra bagi korban tsunami Aceh

8 warga pendatang di Kabupaten Aceh Singkil resmi memeluk Islam. Warga yang awalnya beragama Kristen itu berasal dari Sianjo-anjo Meriah, Kecamatan Gunung Meriah dan seorang lainnya pemuda asal Napagaluh Kecamatan Danau Paris.

Kedelapan warga tersebut masing-masing Anaria Br Ginting berganti nama muslim menjadi Afifah Anria Br Ginting, Beni Murdani Angkat menjadi Ahmar beni murdani Angkat, Pinta Afriani Angkat menjadi Arumi pinta Afriani Angkat.

Kemudian Arundungan Angkat menjadi Arazi Arlindungan Angkat, Rules Haposan Sigalinging menjadi Arzam Rules Haposan Sigalinging dan Ade Febrianti Ginting menjadi Ardillah Ade Febrianti Ginting.

Sementara seorang lainnya, Alfino Angkat belum berganti nama sebagai seorang muslim. Mereka secara sukarela memeluk agama islam dan berjanji untuk mentaati ajaran agama islam.

Prosesi mualaf berlangsung di Masjid Ar-rahman Desa Sianjo-anjo Meriah dengan disaksikan langsung oleh Bupati Aceh Singkil Dulmusrid, Muspika dan warga setempat.

Pembacaan kalimat syahadat dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Gunung Meriah, Kamraini.

Setelah itu ketujuh mualaf tersebut menandatangani pernyataan telah sah menjadi muslim dan siap menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan yang diajarkan dalam agama Islam.

Kepala KUA Gunung Meriah Kamraini menyebut, ada enam orang dewasa dan seorang anak mengucapkan syahadat.

“Mereka masuk islam atas kesadaran sendiri, tanpa ada paksaan dari siapapun,” kata Kamraini, perihal alasan mereka masuk islam.

Dari tujuh warga tersebut, terdiri dari tiga keluarga. Mereka merupakan pendatang dari Sumatera Utara yang kini telah bermukim di Desa Sianjo-anjo Meriah.

Shares: