Saat cari ikan, warga Aceh Timur diserang buaya
Ilustrasi buaya muara | Foto: Tribunnews
Home News BKSDA Aceh akan data jumlah buaya muara di Aceh Tamiang
News

BKSDA Aceh akan data jumlah buaya muara di Aceh Tamiang

Share
Share

POPULARITAS.COM – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh akan mendata jumlah buaya muara di daerah aliran sungai (DAS) Aceh Tamiang yang populasinya dilaporkan semain banyak sehingga rawan terjadi konflik antara manusia dan hewan predator tersebut.

“Kita secepatnya melakukan riset khusus untuk buaya liar yang ada di muara sungai Aceh Tamiang. Bila memungkinkan akan dibuat penangkaran di sini (Aceh Tamiang),” kata Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Agus Arianto, dikutip dari laman Antara, Senin (13/6/2022).

Agus menyampaikan hal itu sebagai respon atas usulan Camat Seruway M Hans Marta Kusuma meminta kepada BKSDA membuat penangkaran untuk menampung buaya yang saat ini penyebarannya sudah tingkat mengkhawatirkan.

“Buaya juga statusnya dilindungi, tapi juga tidak menutup peluang untuk dibuat penangkaran untuk satwa sesuai peraturan yang berlaku, itu bisa. Nanti akan kita diskusikan lebih lanjut,” ujar Agus.

Agus datang ke Aceh Tamiang menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 yang digelar oleh PT Pertamina EP Rantau Field di kawasan ekowisata Ujung Tamiang, Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.

Adapun rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang mengusung tema “Only One Earth” (hanya satu bumi) ini meliputi menanam pohon, pelepasan tukik Tuntong Laut dan membersihkan sampah disepanjang garis pantai ekowisata Ujung Tamiang.

Sebelumnya, Camat Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang Muhammad Hans Mata Kesuma mengusulkan kepada BKSDA Aceh untuk turun melakukan penelitian terhadap perkembangbiakan buaya muara yang populasinya kian hari terus bertambah.

Pihaknya merasa khawatir akan banyak buaya berkeliaran suatu saat akan membahayakan masyarakat yang mendiami wilayah pinggiran sungai terutama muara Ujung Tamiang.

“Sudah saatnya pihak BKSDA memikirkan solusi untuk membuat penangkaran buaya liar tersebut. Jika dibiarkan tentu akan meresahkan dan mengancam kehidupan warga sekitar pinggiran sungai,” ucap M Hans.

“Saya harap ini juga menjadi pemikiran serius untuk sektor pariwisata kita. Jika buaya ditangkar sudah barang tentu akan menjadi destinasi waisata baru di Aceh Tamiang, selain ekowisata mangrove dan satwa Tuntong Laut,” sambung M Hans.

Manager Relation Regional 1 Pertamina Hulu Rokan (PHR) Yudi Nugraha menyambut baik wacana membangun penangkaran buaya di Aceh Tamiang. Ia menyarankan dalam program wisata sebaiknya harus up (naik ke atas).

Dia mencontohkan seperti wisata di Thailand, dalam satu perjalanan bisa mengunjungi berbagai penangkaran seperti buaya, lebah madu dan didalamnya ada empat sampai lima tempat wisata.

“Kalau seperti itu dikemas kemudian diekspose tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kalau ada dua atau tiga wisata yang dapat kita kunjungi seperti paket wisata lingkungan di sini yang bisa dilihat, sehingga sekali jalan dua tiga pulau terlampaui,” tuturnya.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

Exit mobile version