News

Daging Meugang di Abdya Diperiksa Guna Menjamin Layak Dikonsumsi

ABDYA (popularitas.com) – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengirim dua tim kesehatan hewan untuk memeriksa daging sapi atau kerbau yang disembelih dalam tradisi meugang di daerah setempat, guna menjamin keamanan untuk dikonsumsi masyarakat.

Salah satu dokter hewan dalam tim tersebut, drh Mirza Yusa mengatakan, mereka dibagi dalam dua tim pemeriksaan. Satu tim untuk wilayah Kecamatan Blangpidie hingga Kecamatan Lembah Sabil dan satunya lagi dari wilayah Blangpidie hingga Kecamatan Babahrot.

“Dengan pemeriksaan daging ini kita memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa daging yang dikonsumsi aman, sehat, utuh, dan halal, serta terhindar dari penyakit zoonosis,” katanya di Abdya, Kamis, 23 April 2020.

Meugang merupakan tradisi masyarakat daerah Serambi Mekkah sejak dulu, berupa membeli daging sapi atau kerbau, memasaknya dan dimakan bersama-sama dengan keluarga. Tradisi ini biasanya dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan dan lebaran, baik Idul Fitri atau Idul Adha.

Mirza menjelaskan pemeriksaan telah mulai dilakukan sejak kemarin, dan berlanjut hingga hari ini. Sebelumnya mereka juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada saat hewan untuk meugang tersebut belum disembelih.

Kata dia, sejauh pemeriksaan yang dilakukan mereka mendapati semua daging sapi atau kerbau untuk tradisi meugang di Abdya tersebut layak untuk dikonsumsi.

“Semua layak, kecuali yang penyembelihan ilegal tanpa prosedur jadi tidak kita periksa, tapi sejauh ini belum ada laporan (yang ilegal),” katanya.

Tahun ini, tradisi meugang dalam menyambut Ramadhan di Abdya berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, sebab masyarakat melaksanakan tradisi meugang di tengah mewabahnya COVID-19.

Dulu, penyembelihan daging meugang berpusat di kawan ibukota Blangpidie, namun karena COVID-19 pemerintah membagikan beberapa titik lokasi penyembelihan daging meugang dalam upaya meminimalisir kerumunan orang banyak untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Enak juga seperti ini, setiap lorong di kecamatan-kecamatan itu saya lihat ada yang jual daging meugang jadi enggak jauh harus pergi ke Blangpidie,” kata Fajri, warga Kecamatan Kuala Batee. (ANT)

Shares: