Gerak cepat Pemkab Pidie Jaya sukseskan MTQ ke-37 tahun 2025

POPULARITAS.COM – Kabupaten Pidie Jaya telah resmi ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ke 37 tahun 2025. Ditunjuknya daerah yang dikenal dengan sebutan Negeri Japakeh sebagai tuan rumah pelaksanaa event Provinsi Aceh itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh Nomor 451.14/1677/2023 Tentang Penetapan Tuan Rumah MTQ XXXVII.

Pemerintah Aceh juga telah mengalokasikan dana segar senilai Rp 35 miliar sebagai bantuan keuangan untuk suksesi hajatan perlombaan literasi quran tingkat provinsi ujung barat Indonesia itu.

Hal itu sebagaimana disampaikan langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya, periode 2025-2030, Selasa (18/2/2025). “Kita sudah plot dana Rp 35 Milyar untuk MTQ (MTQ Aceh XXXVII di Pidie Jaya),” kata Muzakir Manaf.

Dari jumlah tersebut, Rp 15 miliar diantaranya bahkan telah ditranfer ke rekening kas Daerah Pidie Jaya di penghujung Desember 2024. 

Dana hibah tersebut diperuntukan untuk pembangunan gedung utama MTQ tersebut.

Bahkan bangunan utama MTQ Aceh yang dibangun di atas lahan terbuka seluas 60 ribu meter atau 6 hektare yang bertempat di komplek perkantoran Bupati atau lebih dikenal dengan sebutan Cot Trieng saat ini dalam tahap pekerjaan.

Kini, terdapat sisa bantuan keuangan senilai Rp 20 miliar yang masih dalam proses.

Dana tersebut akan diperuntukan sebagai biaya penyelenggaran event tersebut, baik itu untuk persiapan pembangunan venue yang dikabarkan berbentuk portabel maupun untuk suksesi lainnya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) antara Pemerintah Provinsi Aceh dengan Pidie Jaya, pada Oktober 2024 lalu telah menetapkan jadwal pembukaan MTQ dan penutupan. Di mulai pada 18 dan berakhir 25 Oktober 2025.

Sebagai daerah yang baru berusia 18 tahun, Pidie Jaya, kini, telah mendapat kepercayaan dari Pemerintah Aceh untuk menyelenggarakan serta mensukseskan dan melayani 2.000 lebih kafilah-kafilah dari 23 kabupaten kota di Aceh.

Di usia yang baru beranjak dewasa dan itu merupakan pengalaman perdana sebagai shohibul bait MTQ Aceh, wilayah tersebut dipastikan akan mendapat tantangan untuk bisa membawa acara multi event itu berjaya.

Bupati Pidie Jaya, Syibral Malasyi, menyebutkan, daerah setempat memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan event yang direncanakan akan dibuka 18 Oktober 2025 itu.

Sebagai shohibul bait MTQ Aceh, Syibral Malasyi menegaskan pihaknya akan berusaha memberikan pelayanan prima agar dapat memberikan kesan istimewa  terhadap kabupaten kota lainnya.

Oleh sebab itu, Pidie Jaya sambungnya telah melakukan finalisasi venue-venue maupun lokasi-lokasi penginapan para kafilah MTQ Aceh tersebut.

Lokasi-lokasi perlombaan literasi Quran itu selain di gedung utama MTQ juga bertempat di Mesjid Gampong Rieng, selanjutnya Mideun Meurah Setia, Mesjid Agung Tgk Chik Pante Geulima, Mesjid Munawarah, gedung serba guna Tgk Chik Pante Geulima, Aula Bappeda, kantor Kemenag, Muq.

Untuk lokasi penginapan, Pemerintah Pidie Jaya juga telah menetapkan wilayah Kecamatan Meureudu, Meurah Dua dan Trienggadeng sebagai wilayah  pondokan para Kafilah dari 23 kabupaten kota itu.

Dia juga memastikan, seluruh tahapan persiapan, perencanaan dan sarana dan prasarana untuk suksesnya even berskala provinsi itu telah berjalan dengan baik. Dukungan masyarakat dan seluruh jajaran Pemkab Pidie Jaya, sangat penting untuk lancarnya kegiatan tersebut. “Masyarakat, pemerintah daerah, ulama dan seluruh elemen di daerah ini harus dukung pemerintah untuk suksesnya MTQ Aceh di Pidie Jaya,” tandasnya.

Sebagai tuan rumah untuk yang perdana, suksesnya event tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi daerah yang baru beranjak dewasa itu. “Seluruh masyarakat Pidie Jaya juga sangat antusiah menyukseskan MTQ Aceh di Pidie Jaya,” tambahnya.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Ketua DPRK Pidie Jaya A. Kadir Jailani. Ia memastikan lembaga legislatif akan ikut berkontribusi penuh dalam menyukseskan MTQ Aceh itu di daerah setempat itu. “Kita telah dipercayakan oleh Provinsi Aceh untuk menjadi tuan rumah. Maka menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua untuk mensukseskan acara multi event itu,” tegasnya.