BANDA ACEH (popularitas.com) – Fenomena gerhana bulan penumbra tidak tampak di Aceh karena terhalang cirrostratus (awan tipis) yang memenuhi daerah pandang langit.
Gerhana ini terjadi selama 3 jam 19 menit dimulai pukul 00.45 WIB, Sabtu (6/6/2020). Puncaknya terjadi pukul 02.24 WIB dan berakhir pada pukul 04.04 WIB. Namun karena terdapat awan tipis, fenomena alam ini tak dapat terlihat di bumi Serambi Makah.
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh memantau fenomena gerhana bulan penumbra yang melintasi Aceh. Tim Falakiyah menggunakan 3 teleskop untuk pemantauan gerhana bulan penumbra. Teleskop yang digunakan yakni, Vixen ED100SF, Williams 80 dan Skywatcher E90.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, H Saifuddin mengatakan, pengamatan gerhana bulan penumbra kali ini terhalang awan cirrostratus (awan tipis) yang memenuhi daerah pandang langit.
“Kali ini memang tidak bisa dilihat karena ada awan Cirrostratus, ke depan kami akan melakukan pengamatan gerhana matahari pada 21 Juni 2020 setelah zuhur pada pukul 13.18 WIB,” kata Saifuddin didampingi ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra.
Ia mengatakan, pengamatan gerhana bulan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, akibat wabah virus corona, pengamatan dilakukan terbatas serta menerapkan protokol kesehatan.
“Ini karena lagi pandemi pantauan terbatas, khusus internal saja, harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan WHO dan Kemenkes itu. Sebelumnya kita buka untuk umum dan pernah kita lakukan salat khusuf di sini,” kata Saifuddin.[acl]