EkonomiNews

Harga bawang merah di Banda Aceh naik

Harga bawang merah yang dijual pedagang di pasar tradisional Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, mengalami kenaikan akibat pasokan yang kurang.
Warga berbelanja bawang merah yang dijual pedagang di pasar tradisional Peunayong, Banda Aceh, Sabtu (27/8). (ANTARAAceh/Ampelsa/16)

POPULARITAS.COM – Harga bawang merah yang dijual pedagang di pasar tradisional Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, mengalami kenaikan akibat pasokan yang kurang.

“Awal pekan ini, harga bawang merah naik menjadi Rp35.000 per kilogram,” ujar Kepala Seksi Persediaan Barang Pokok, Stabilitas Harga dan Pengawasan Barang Bersubsidi Banda Aceh, Dara Karina di Banda Aceh, Senin.

Hal ini setelah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Banda Aceh melakukan pemantauan harga berbagai kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional.

Instansi tersebut menemukan harga bawang merah lokal melonjak tajam sebesar 25 persen dari harga sepekan sebelumnya, sementara bawang merah dari luar stabil Rp18.000 per kilogram.

Sedangkan harga bawang putih turun dari harga Rp40.000 per kilogram pada pekan sebelumnya, menjadi Rp35.000 per kilogram.

“Bawang merah masuk ke Aceh jumlahnya terbatas, sedangkan permintaan tetap. Lazimnya dipengaruhi faktor gagal panen, dan transportasi yang terlambat,” kata dia.

Ia mengaku, rerata barang-barang kebutuhan pokok dari hasil pertanian mengalami penurunan harga, seperti cabai merah kerinting Rp35.000 per kilogram atau turun 12,5 persen.

Begitu juga cabai merah biasa, dan cabai rawit masing-masing turun 11 persen atau menjadi Rp40.000 per kilogram dan kacang kedelai lokal turun 16 persen menjadi Rp10.000 per kilogram.

“Kalau beras kualitas premium, stabil Rp13.500 per kilogram. Cuma beras kualitas medium yang mengalami kenaikan sedikit yang 3,33 persen menjadi Rp9.300 per kilogram,” kata Dara.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Banda Aceh, Nasri Sufi mengaku, lebih mengintensifkan pemantauan harga dan ketersediaan kebutuhan bahan menjelang puasa.

“Ya, benar. Ada 13 pasar terus kami pantau baik harga, maupun distribusi barang,” ujarnya.

Ia berujar, berbagai kebutuhan terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota berjuluk “Serambi Mekkah” tersebut, dipasok oleh sembilan distributor di Aceh.

“Selain sembilan pemasok itu, Bulog juga tetap menangani kebutuhan pokok di Aceh. Terutama jelang Ramadan agar harga di pasaran tetap stabil. Itu, wajib dilakukan Bulog,” kata dia. (aceh.antaranews.com)

Shares: